Dorong Investasi Hijau, BRI-MI Luncurkan Dana Infrastruktur Iklim DINFRA-CRF

Jakarta, sustainlifetoday.com — PT BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) bersama United Nations Capital Development Fund (UNCDF) dan United Nations Environment Programme (UNEP) menginisiasi pembentukan Kontrak Investasi Kolektif Dana Infrastruktur Climate Resilience Fund (DINFRA-CRF) untuk mendukung pembiayaan proyek-proyek keberlanjutan dalam menghadapi perubahan iklim di Indonesia.
Direktur Utama BRI-MI, Tina Meilina, menjelaskan bahwa DINFRA-CRF dirancang untuk menjembatani kesenjangan pembiayaan iklim dengan menarik investasi dari berbagai sumber, termasuk lembaga keuangan internasional, dana pensiun, perusahaan asuransi, modal ventura, dan lembaga filantropi.
“Peluncuran DINFRA-CRF merupakan implementasi strategis dalam menghadirkan instrumen investasi yang selaras dengan prioritas pembangunan nasional dan berkontribusi terhadap ketahanan iklim jangka panjang,” ujar Tina dalam keterangan persnya dilansir, Jumat (9/5).
Produk investasi ini akan difokuskan pada sejumlah sektor strategis, seperti pembangunan pembangkit energi terbarukan (sustainable power plant), pengembangan ekosistem kendaraan listrik, pasar karbon (carbon credit), hingga konservasi mangrove dan lahan basah.
Baca Juga:
- AS Pecat Massal Ilmuwan Iklim, Dunia Cemas Hadapi Dampaknya
- KLH: Generasi Muda Dorong Transformasi Industri Menuju Keberlanjutan
- Menuju NZE 2060, Indonesia Fokus pada Akses dan Kesadaran Energi Terbarukan
Langkah ini turut mendukung target penurunan emisi gas rumah kaca Indonesia sebesar 31,89% pada 2030 sesuai komitmen Nationally Determined Contributions (NDC) dalam kerangka Perjanjian Paris. DINFRA-CRF menargetkan mitigasi emisi hingga 128 juta ton CO₂ pada akhir dekade ini.
Selain itu, dana ini juga akan memobilisasi investasi sektor swasta melalui skema pembiayaan seperti green bonds, penyertaan modal pada perusahaan tertutup, dan hybrid financing.
“DINFRA-CRF merupakan manifestasi kolaborasi strategis lintas sektor yang menyatukan dampak lingkungan, sosial, dan ekonomi dalam satu ekosistem pembiayaan berkelanjutan,” tambah Tina.
Inisiatif ini mendapat dukungan penuh dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia dan diproyeksikan menjadi model pembiayaan iklim yang bisa direplikasi di tingkat ASEAN maupun global.