Industri Panel Surya Indonesia Tumbuh, Tapi Masih Terkendala Sektor Hulu

Jakarta, sustainlifetoday.com – Industri panel surya di Indonesia terus berkembang dengan adanya 33 pabrik solar photovoltaic (PV) yang beroperasi dengan kapasitas produksi mencapai 4,3 gigawatt (GW) per tahun. Namun, hingga saat ini, sektor hulu dalam rantai pasok industri ini masih belum terbangun di dalam negeri.
Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Solehan, mengatakan bahwa pasar panel surya mengalami pertumbuhan signifikan, terutama untuk kebutuhan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) baik yang terapung maupun berbasis darat. Penggunaannya juga semakin beragam, mencakup sektor rumah tangga, komersial, hingga industri.
“Industri dalam negeri menunjukkan kemajuan dalam mengadopsi teknologi panel surya. Kami berharap ke depan industri ini bisa lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan domestik,” ujar Solehan dalam Diseminasi dan Peluncuran Kajian IESR yang digelar secara virtual, Selasa (25/3).
Meski mengalami pertumbuhan, industri panel surya di Indonesia saat ini masih didominasi oleh sektor hilir. Pabrik yang ada lebih berfokus pada tahap akhir produksi, seperti penyusunan wafer atau kepingan semikonduktor, sementara bahan baku utama seperti polisilikon dan sel surya masih harus diimpor.
Baca Juga:
- Antisipasi Letusan Gunung Fuji, Jepang Rilis Panduan Darurat
- Ini Profil Lieng-Seng Wee yang Menjabat Director Risk & Sustainability Danantara
- Kemenhut Catat Lonjakan Deforestasi, Hutan Indonesia Kian Tergerus
Solehan menilai ketergantungan ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi industri dalam negeri untuk meningkatkan penguasaan teknologi dan memperkuat rantai pasok dari hulu ke hilir. Salah satu strategi yang didorong pemerintah adalah transfer teknologi dan penguatan riset dalam pengembangan material panel surya.
Selain fokus pada industri panel surya, Kemenperin juga berkomitmen untuk mendukung pengembangan teknologi energi baru dan terbarukan (EBT) lainnya, seperti baterai, generator, turbin air, dan turbin angin, guna mempercepat transisi energi bersih di Indonesia.