Dukung Keberlanjutan, Bank Mandiri Optimalkan Sistem Daur Ulang dan Akses Air Bersih

Jakarta, sustainlifetoday.com – Bank Mandiri terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengoptimalkan penggunaan air secara berkelanjutan, baik dalam operasional perusahaan maupun dalam mendukung akses air bersih bagi masyarakat.
Bank dengan kode saham BMRI ini berfokus pada pengurangan konsumsi air, peningkatan sistem daur ulang, serta pelestarian sumber daya air di berbagai wilayah. Sejumlah gedung operasional Bank Mandiri, seperti Plaza Mandiri, Menara Mandiri, dan Wisma Mandiri, telah dilengkapi dengan sistem daur ulang air yang memungkinkan pemanfaatan kembali air untuk berbagai keperluan, seperti pemeliharaan tanaman, sanitasi, hingga air minum yang memenuhi standar baku mutu.
Corporate Secretary Bank Mandiri, M. Ashidiq Iswara, menyatakan bahwa pihaknya secara konsisten melakukan pemantauan bulanan terhadap penggunaan air di lingkungan perkantoran. Upaya ini bertujuan untuk memastikan efektivitas dan efisiensi dalam pemanfaatan air bersih.
“Kami mengoptimalkan pemanfaatan air efluen melalui sistem daur ulang dengan teknologi yang tepat. Dengan cara ini, air yang telah digunakan dapat diproses kembali untuk keperluan lain, sehingga dapat menghemat penggunaan air bersih. Bank Mandiri percaya bahwa langkah ini dapat menjadi contoh pengelolaan air yang berkelanjutan dan ramah lingkungan di lingkungan perkantoran,” ujar Ashidiq.
Baca Juga:
- Hujatan untuk Pandawara, Bukti Kesadaran Lingkungan di Indonesia Masih Lemah?
- Puji Mudikpedia 2025, Moeldoko: Bantu Pemudik Kendaraan Listrik
- Tebang Hutan Amazon untuk Jalan Raya Jelang COP30, Brasil Beri Klarifikasi
Hingga akhir 2024, Bank Mandiri telah memanfaatkan sekitar 88 ribu meter kubik (m3) air daur ulang, yang mencakup 13 persen dari total konsumsi air. Selain itu, bank ini juga menggunakan sistem reverse osmosis untuk mengelola limbah cair. Per Desember 2024, sebanyak 32 ribu m3 limbah cair telah berhasil diolah melalui sistem ini.
Bank Mandiri memastikan bahwa limbah cair yang dihasilkan telah sesuai dengan standar lingkungan sebelum dilepaskan ke badan air. Pihaknya bekerja sama dengan laboratorium terakreditasi untuk memeriksa kualitas limbah cair secara berkala. “Hasil pemeriksaan ini menjadi dasar bagi laporan Bank Mandiri atas kepatuhan pada peraturan dan standar lingkungan,” tambah Ashidiq.
Tak hanya di lingkungan operasionalnya, Bank Mandiri juga berkontribusi terhadap akses air bersih bagi masyarakat luas. Melalui program Mandiri Sahabat Desa Kolaborasi Manunggal Air yang bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD), Bank Mandiri telah menyalurkan bantuan di empat kabupaten, yakni Banyumas, Temanggung, Pandeglang, dan Nabire. Pada Desember 2023, sebanyak 3.719 keluarga di 17 desa telah mendapatkan akses air bersih untuk kebutuhan sehari-hari mereka.
Bank Mandiri juga membangun fasilitas penampungan air, seperti lubang biopori dan sumur resapan, di beberapa wilayah operasionalnya. Salah satu fasilitas terbesar adalah danau buatan seluas 1,8 hektar di kawasan Mandiri University, Wijayakusuma. Kapasitas tampung air ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan operasional perusahaan yang pada 2024 mencapai 663.164 m3.
Berbagai inisiatif tersebut merupakan bagian dari pilar keberlanjutan Bank Mandiri, Sustainability Beyond Banking, yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan dampak sosial serta mendukung pencapaian SDGs, khususnya tujuan nomor 6 tentang air bersih dan sanitasi layak serta nomor 11 mengenai kota dan permukiman berkelanjutan.
Dengan upaya ini, Bank Mandiri menegaskan komitmennya dalam menjaga lingkungan serta memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan