Penelitian: Ngobrol dan Main di Alam Tingkatkan Kesehatan Mental

Jakarta, sustainlifetoday.com – Penelitian dari Curtin University, Australia Barat, menunjukkan bahwa aktivitas sederhana seperti berbicara dengan teman, berinteraksi dengan alam, dan melatih otak dapat berdampak signifikan terhadap kesehatan mental.
Studi yang dipublikasikan melalui laman ScienceDaily ini melibatkan lebih dari 600 orang dewasa. Hasilnya, individu yang meluangkan waktu untuk berbicara setiap hari memiliki skor kesehatan mental 10 poin lebih tinggi dibandingkan mereka yang hanya berbicara dengan orang lain kurang dari sekali dalam seminggu.
Selain itu, responden yang secara rutin menghabiskan waktu di alam juga mengalami peningkatan skor kesehatan mental sebesar lima poin. Penelitian ini dilakukan dengan mengukur 15 perilaku positif yang dianjurkan dalam kampanye kesehatan mental Act Belong Commit.
“Ini bukan program mahal atau intervensi klinis, melainkan kebiasaan sederhana yang sudah menjadi bagian dari kehidupan banyak orang,” kata Peneliti Utama, Profesor Christina Pollard dari Curtin’s School of Population Health.
Kegiatan lain seperti berolahraga, menjalankan ibadah, bertemu teman, dan membantu sesama juga ditemukan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan mental individu.
Baca Juga:
- Baru Dibuka, Pendaki Sudah Cemari Edelweiss dan Mata Air di Gunung Gede
- Dorong Komunitas hingga Pelaku Usaha Mikro di Sektor Keberlanjutan, SustainLife Luncurkan Program SMiles
- Tanam Jutaan Pohon hingga Inovasi Ramah Lingkungan, Ini Sederet Inisiatif Keberlanjutan Perhutani
Meskipun penelitian ini dilakukan di masa pandemi COVID-19, yang membatasi interaksi sosial secara signifikan, skor rata-rata kesehatan mental peserta tetap menunjukkan hasil yang baik dan sebanding dengan data sebelum pandemi.
Peneliti menyimpulkan bahwa investasi dalam kampanye promosi kesehatan mental berbasis komunitas sangat penting dan dapat mendorong tindakan preventif yang efektif dalam menjaga kesejahteraan psikologis masyarakat.