Telkom Perkuat Komitmen ESG Lewat Program Lingkungan dan Digitalisasi

Jakarta, sustainlifetoday.com – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk memperkuat komitmennya dalam mengelola risiko iklim dan mendukung keberlanjutan melalui berbagai inisiatif yang terintegrasi dalam prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
Sepanjang tahun 2024, perusahaan telekomunikasi pelat merah ini mengimplementasikan beragam program untuk menciptakan masa depan Indonesia yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, menyatakan bahwa perubahan iklim merupakan tantangan global yang harus dihadapi bersama, termasuk oleh pelaku industri. Oleh karena itu, Telkom berkomitmen mendukung target net zero emission nasional pada 2060, sekaligus mengikuti standar keberlanjutan internasional.
“Kita ingin menunjukkan komitmen Telkom Group dalam mendukung ESG, terutama target net zero emission. Di Singapura, tempat kita juga beroperasi, targetnya bahkan 2030, jadi kita mengikuti standar tersebut juga,” ujar Ririek beberapa waktu lalu, dikutip Selasa (13/5).
Telkom telah menerapkan berbagai praktik keberlanjutan di seluruh lini bisnisnya. Dari sisi governance, perusahaan menjalankan kebijakan zero fraud, zero bribery, dan zero corruption. Di bidang sosial, Telkom terus memperluas akses telekomunikasi, terutama di daerah yang belum terjangkau secara optimal.
Baca Juga:
- Kementerian Kehutanan Dorong Ketahanan Energi Lewat Tanaman Aren
- Kritik Harga Kendaraan Rendah Emisi, Bos Astra: Hanya Untuk Menengah Atas
- Paus Leo XIV Terpilih, Bagaimana Pandangannya Soal Perempuan di Gereja?
Salah satu program sosial terbaru adalah Eduvice, yang berhasil mengumpulkan 286 perangkat elektronik tak terpakai untuk didistribusikan kembali kepada siswa-siswi kurang mampu di wilayah DKI Jakarta dan Bandung. Program ini bertujuan mengurangi limbah elektronik sekaligus memperluas akses pendidikan digital.
Di bidang lingkungan, Telkom melaksanakan berbagai inisiatif konservasi. Melalui program Restorasi Terumbu Karang, perusahaan menanamkan 896 substrat terumbu karang di Pulau Tunda Banten, Taman Nasional Karimunjawa, Desa Morella Ambon, dan Pantai Lanjukang Makassar, dengan menggunakan metode Web Spider dan Fishdom.
Untuk menjaga keberlanjutan ekosistem darat, Telkom juga menjalankan program Reboisasi Hutan di berbagai wilayah Indonesia. Sebanyak 102.400 bibit pohon ditanam di Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Bali, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan. Proses pengawasan reboisasi ini memanfaatkan teknologi pemantauan berbasis Geographic Information System (GIS).
Senior General Manager Social Responsibility Telkom, Hery Susanto, menegaskan bahwa sebagai perusahaan digital telko terdepan, Telkom menyadari pentingnya menyeimbangkan pertumbuhan bisnis dengan pelestarian lingkungan.
“Inisiatif ini adalah bentuk kontribusi Telkom terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 13 tentang Aksi Iklim, SDG 14 tentang Ekosistem Lautan, dan SDG 17 tentang Kemitraan untuk Tujuan,” ujar Hery.
Ia menambahkan bahwa Telkom akan terus mengintegrasikan nilai keberlanjutan dalam strategi bisnisnya sebagai bagian dari kontribusi nyata bagi masyarakat, lingkungan, dan bangsa Indonesia.