Tikus Serbu Kawasan Inti IKN, Gangguan Ekosistem atau Masalah Pengelolaan?

Jakarta, sustainlifetoday.com – Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Nusantara (IKN) mendadak menjadi sorotan warganet setelah video kawanan tikus berkeliaran di area publik kawasan tersebut viral di media sosial.
Dalam rekaman yang diunggah salah satu pengguna platform X, tampak sejumlah tikus bebas melintas di area yang tampaknya belum sepenuhnya rampung dibangun, bahkan di tengah keberadaan wisatawan.
“Ini firasat tempatnya tikus berdasi,” tulis salah satu akun dengan nada satir, merespons kemunculan hewan pengerat yang kerap diasosiasikan dengan lingkungan yang kotor atau pengelolaan yang kurang optimal.
Fenomena ini tentu menimbulkan tanda tanya besar. Apakah ini sekadar masalah kebersihan, atau justru indikasi terganggunya ekosistem lokal akibat pembangunan masif di tengah hutan Kalimantan?
Beberapa pakar ekologi menyebut bahwa pergeseran habitat satwa liar sering kali menjadi konsekuensi dari pembangunan skala besar yang tidak memperhatikan keseimbangan lingkungan. Tikus, sebagai hewan oportunis, bisa dengan cepat berpindah dan berkembang biak di area yang menyediakan makanan dan tempat berlindung.
Baca Juga:
- Kemensos: Rekrutmen Murid dan Guru Sekolah Rakyat Dimulai April
- Tutup Celah Korupsi, Prabowo Pangkas Izin di Sektor Pertanian
- BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem Selama Masa Pancaroba di Bulan April
Di sisi lain, kemunculan tikus di kawasan yang digadang-gadang sebagai “kota masa depan Indonesia” juga menimbulkan ironi tersendiri. IKN dibangun dengan visi keberlanjutan, namun insiden seperti ini bisa menggerus persepsi publik terhadap keseriusan pengelola dalam menjaga prinsip-prinsip ekologis.
Pengunjung yang datang pun merasa terganggu. “Saya kira ini pusat pemerintahan masa depan, kok malah banyak tikus,” ujar seorang wisatawan yang terekam dalam video viral tersebut.
Pemerintah sejauh ini belum memberikan tanggapan resmi terkait fenomena ini. Namun jika dibiarkan, masalah hama bisa berkembang menjadi persoalan kesehatan masyarakat dan ancaman terhadap citra IKN sebagai kota pintar yang ramah lingkungan.