PLN Indonesia Power Berdayakan Disabilitas Lewat Pelatihan Konversi Motor Listrik

Jakarta, sustainlifetoday.com — PLN Indonesia Power (PLN IP) memperluas komitmennya dalam transisi energi berkeadilan dengan menghadirkan program pelatihan konversi motor listrik khusus bagi penyandang disabilitas. Inisiatif ini menjadi bagian dari upaya membangun ekosistem kendaraan listrik yang inklusif, ramah lingkungan, dan berdampak sosial.
Melalui program Pemberdayaan Disabilitas Berkarya, Sejahtera, dan Mandiri (PELITA BERSAMA), Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Kamojang memberikan pelatihan konversi motor kepada tujuh penyandang disabilitas di Kabupaten Garut.
Program ini dirancang dengan pendekatan Creating Shared Value (CSV) untuk menghasilkan manfaat ganda: mengurangi emisi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat rentan.
“PLN Indonesia Power mendorong dekarbonisasi sebagai bagian dari target Net Zero Emission 2060. Pelatihan ini membuktikan bahwa transisi energi juga harus inklusif dan memberdayakan,” ujar Direktur Utama PLN IP, Edwin Nugraha Putra, Jumat (2/5).
Peserta dilatih langsung oleh tim Elektrik Rakyat Indonesia (ERI) untuk mengubah dua unit motor bensin menjadi kendaraan listrik.
Hasil konversi mampu menempuh jarak hingga 80 km dengan baterai berkapasitas 60V/35Ah dan waktu pengisian sekitar 3–4 jam.
Baca Juga:
- Peringati HUT ke-52, ASDP Gelar Aksi Bersih-Bersih Bertajuk Ocean Clean Up Day di Pulau Merak Besar
- Dorong Komunitas hingga Pelaku Usaha Mikro di Sektor Keberlanjutan, SustainLife Luncurkan Program SMiles
- Gedung Jampidsus Resmi Beroperasi, Hutama Karya Usung Konsep Green Building pada Arsitekturnya
Selain motor konvensional, pelatihan juga mencakup konversi kendaraan roda tiga yang lebih ramah bagi mobilitas penyandang disabilitas. Tak hanya itu, peserta dibekali pengetahuan pemeliharaan agar dapat membuka peluang usaha perawatan motor listrik di masa depan.
Edwin menyebutkan bahwa program ini tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga lingkungan. Satu motor konversi dapat mengurangi emisi karbon hingga 82,7 ton per tahun dan menghemat biaya bahan bakar sebesar Rp28,6 juta per tahun.
“Pelatihan ini membuka jalan bagi rekan-rekan disabilitas untuk lebih berdaya, mandiri, dan turut serta dalam mendorong adopsi kendaraan listrik yang ramah lingkungan,” tambahnya.
Langkah ini memperkuat posisi PLN IP sebagai pelaku energi yang mengedepankan prinsip keberlanjutan yang inklusif, menjembatani akses teknologi hijau bagi seluruh lapisan masyarakat.
Program PELITA BERSAMA diharapkan menjadi percontohan dalam memastikan bahwa transisi menuju energi bersih juga membawa keadilan sosial.