Pemanasan Global Dorong Lonjakan Populasi Tikus di Kota-Kota Besar

Jakarta, sustainlifetoday.com – Populasi tikus di kota-kota besar dunia meningkat seiring dengan naiknya suhu akibat perubahan iklim, menurut sebuah studi terbaru yang diterbitkan di jurnal Science Advances. Studi ini menyoroti potensi ancaman tambahan dari krisis iklim, yakni meningkatnya gangguan terhadap lingkungan perkotaan dan kesehatan publik.
Jonathan Richardson, ekolog urban dari University of Richmond, Amerika Serikat, memimpin studi ini bersama timnya. Mereka menggunakan data dari pengaduan layanan publik 311 di 16 kota selama periode tujuh hingga 17 tahun sebagai indikator tidak langsung untuk memperkirakan tren populasi tikus.
“Hasilnya menunjukkan bahwa jumlah tikus memang cenderung meningkat di kota-kota besar di seluruh dunia,” kata Richardson dilansir National Geographic, Jumat (16/5).
Ia juga mencatat bahwa kota-kota dengan tingkat pemanasan yang lebih cepat menunjukkan peningkatan populasi tikus yang lebih signifikan.
Baca Juga:
- Pendidikan Perubahan Iklim Segera Masuk Kurikulum Nasional
- Penelitian: Bumi Akan Kehabisan Oksigen dalam Satu Miliar Tahun!
- Bahas Krisis Iklim, UNAIR Undang Pakar KTH Sweden untuk Edukasi Mahasiswa
Naiknya suhu musim dingin diyakini menjadi salah satu faktor utama, karena memungkinkan tikus bertahan hidup lebih lama, memperpanjang waktu pencarian makan, dan menambah siklus reproduksi per tahun.
Lima kota tercatat mengalami lonjakan populasi tikus tertinggi, yakni Washington D.C., San Francisco, Toronto, New York City, dan Amsterdam.
Di Amerika Serikat saja, tikus diperkirakan menyebabkan kerugian ekonomi sebesar 27 miliar dolar AS setiap tahun akibat kerusakan infrastruktur, kontaminasi pangan, dan gangguan lainnya.
Studi ini juga mengungkap kurangnya data sistematis mengenai populasi tikus karena keterbatasan sumber daya pada lembaga pengendalian hama di banyak kota besar.
“Sebagian besar departemen pengendalian hama tidak memiliki dana dan tenaga kerja cukup untuk riset jangka panjang,” ujar Richardson.