Boolet Ubah Tusuk Sate Bekas Jadi Furnitur Ramah Lingkungan

Jakarta, sustainlfietoday.com — Inisiatif ekonomi sirkular berbasis limbah alami kembali menunjukkan dampak positifnya. Boolet, sebuah gerakan berbasis circular economy yang berdiri sejak 2021 di Jakarta, berhasil mengolah tusuk sate dan sumpit sekali pakai menjadi berbagai produk bernilai guna tinggi seperti furnitur, panel dinding, dan permainan tradisional.
Setiap bulan, Boolet memproses sekitar 7 ton limbah tusuk sate dan sumpit. Melalui pengolahan ini, Boolet tidak hanya berkontribusi terhadap pengurangan sampah, tetapi juga mengembangkan material alternatif bernama woodlet sebagai pengganti kayu asli untuk membantu mengurangi deforestasi.
“Kami percaya bahwa setiap limbah punya potensi untuk diberi kehidupan baru,” ujar Denisa, Co-Founder & Chief Marketing Officer Boolet. “Repurpose, give it a new life,” tambahnya.
Boolet juga memberikan dampak sosial dengan melibatkan perempuan lokal dalam proses pembersihan limbah serta bekerja sama dengan para pengrajin dan pelaku UMKM di Jawa Tengah dalam proses produksi. Kolaborasi ini menciptakan ekosistem yang memberdayakan masyarakat lokal dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Baca Juga:
- Kementerian Kehutanan Dorong Ketahanan Energi Lewat Tanaman Aren
- Jamur Patogen Mengancam, Perubahan Iklim Bisa Picu Wabah Baru!
- Paus Leo XIV Terpilih, Bagaimana Pandangannya Soal Perempuan di Gereja?
Selain kegiatan produksi, Boolet aktif menyelenggarakan program edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pelestarian lingkungan. Melalui pendekatan kreatif dan inovatif, Boolet berharap semakin banyak pihak yang terinspirasi untuk memanfaatkan limbah menjadi solusi nyata terhadap permasalahan lingkungan.

Masalah sampah yang kian mengkhawatirkan di Indonesia menjadi latar belakang lahirnya Boolet, Dengan mengadopsi prinsip circular economy tersebut, Boolet menawarkan solusi berkelanjutan yang tidak hanya menekan volume sampah, tetapi juga mengurangi ketergantungan terhadap bahan kayu konvensional.
Material limbah yang dikumpulkan melalui kerja sama dengan mitra dan komunitas akan melalui proses sterilisasi, pengeringan, dan pengolahan untuk memastikan kualitasnya. Selanjutnya, material tersebut diubah menjadi produk fungsional dan estetis oleh para pengrajin lokal.
Produk-produk yang dihasilkan pun beragam, mulai dari tatakan gelas, tempat ponsel, panel dinding, meja, hingga aksesori seperti bingkai kacamata dan jam tangan. Semua produk membawa pesan kuat mengenai pentingnya pelestarian lingkungan. “We are the problem, so let’s be the solution too,” menjadi prinsip yang dipegang Boolet dalam seluruh aktivitasnya.
Secara ekonomi, Boolet terus berinovasi melalui pengembangan produk dan kolaborasi lintas sektor, menghadirkan model bisnis yang menggabungkan profit dengan dampak positif.
Sebagai informasi, publikasi mengenai Boolet ini merupakan bagian dari Program SMiles (Support Micro & Local Sustainable Enterprises), sebuah inisiatif dari SustainLife Today yang memberikan dukungan promosi gratis kepada 17 entitas usaha mikro dan komunitas lokal yang berkomitmen terhadap keberlanjutan.
Program ini berlangsung selama 12–30 Mei 2025 dengan tujuan mengangkat pelaku usaha yang memiliki solusi konkret bagi tantangan sosial dan lingkungan saat ini.
Lebih lanjut, melalui pendekatan inovatif, edukatif, dan kolaboratif, Boolet membuktikan bahwa limbah bukanlah akhir dari siklus, melainkan awal dari perubahan menuju masa depan yang lebih hijau.