Bahaya! 25 Primata Dunia Terancam Punah, Beberapa dari Indonesia

Jakarta, sustainlifetoday.com — Lebih dari 100 ilmuwan dan pakar konservasi dari berbagai negara menyerukan aksi nyata untuk menyelamatkan 25 spesies primata yang paling terancam punah di dunia. Laporan ini disusun oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN), International Primatological Society, dan organisasi konservasi Re:wild.
Dilansir dari IFL Science pada Kamis (15/5), daftar ini merupakan bagian dari laporan berkala yang telah dimulai sejak tahun 2000. Tujuannya adalah memantau kondisi primata secara global serta memberikan peringatan terhadap spesies yang menghadapi risiko kepunahan.
Ancaman terhadap primata terus meningkat, mulai dari perusakan habitat, perburuan, perubahan iklim, hingga perdagangan ilegal satwa liar. Madagaskar menjadi salah satu wilayah yang paling terdampak, dengan empat spesies lemur masuk dalam daftar terbaru.
Salah satu yang paling mencolok adalah Lemur Tikus Madame Berthe, primata terkecil di dunia yang hanya hidup di Madagaskar. Populasinya kini semakin tertekan akibat praktik pertanian tebang-bakar dan menyusutnya kawasan hutan.
“Primata ini sangat penting bagi ekosistem dan budaya manusia. Kepunahan mereka tidak akan dapat dipulihkan,” kata Dr Russell Mittermeier dari IUCN SSC Primate Specialist Group.
Primata Indonesia juga Terancam
Indonesia turut menjadi sorotan, pasalnya tiga primata endemik Kepulauan Mentawai yakni siamang klossii, lutung hidung pesek ekor babi, dan monyet Siberut masuk dalam daftar terancam. Selain itu, orangutan Tapanuli yang baru diidentifikasi pada 2017, kini hanya tersisa sekitar 800 ekor di Sumatra.
Habitat mereka tergerus oleh ekspansi perkebunan, penebangan liar, serta perburuan yang terus berlangsung. Monyet Siberut misalnya, hanya hidup di Pulau Siberut dan kini menghadapi ancaman serius dari konversi hutan menjadi lahan sawit.
Baca Juga:
- Pendidikan Perubahan Iklim Segera Masuk Kurikulum Nasional
- Krisis Iklim Berbahaya untuk Ibu Hamil, Bisa Tingkatkan Risiko Komplikasi!
- Belanda Siap Bantu Indonesia Kembangkan Pertanian Tahan Perubahan Iklim
Langkah Penyelamatan yang Mendesak
Untuk mencegah kepunahan, para ahli menyarankan empat langkah utama. Pertama, perlindungan yang lebih ketat terhadap habitat penting. Kedua, keterlibatan aktif masyarakat lokal dan adat dalam pengelolaan hutan. Ketiga, peningkatan pendanaan untuk program konservasi. Keempat, penegakan hukum terhadap aktivitas ilegal seperti perdagangan satwa liar dan deforestasi.
“Kita memiliki alat untuk menyelamatkan mereka. Tapi kita membutuhkan tindakan dan dukungan yang segera agar bisa membalikkan keadaan,” ujar Dr Christoph Schwitzer, editor laporan tersebut.
Ia menyebut jika primata memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem.
“Mereka membantu menyebarkan benih tanaman dan menjaga kesehatan hutan. Jika mereka punah, kita tidak hanya kehilangan satu spesies, tapi juga ekosistem yang mereka jaga,” lanjut Dr Christoph Schwitzer.