Indonesia dan Korsel Kolaborasi Kembangkan Sekolah Ramah Lingkungan

Jakarta, sustainlifetoday.com – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti bertemu dengan Gubernur Provinsi Jeju, Korea Selatan, Oh Young-hun, pada Selasa (13/5) waktu setempat untuk menjajaki kerja sama di bidang energi terbarukan dan pengelolaan limbah dalam kerangka pengembangan sekolah ramah lingkungan di Indonesia.
Pertemuan ini sendiri membahas potensi pemanfaatan energi terbarukan seperti tenaga surya untuk membantu satuan pendidikan, terutama di wilayah Indonesia yang belum terjangkau listrik.
“Beberapa daerah di Indonesia belum terjangkau listrik. Pemanfaatan energi terbarukan untuk menyediakan listrik di daerah-daerah ini akan sangat membantu sekolah ramah lingkungan,” ujar Mu’ti dalam keterangan tertulis, Rabu (14/5).
Selain energi, kerja sama juga difokuskan pada peningkatan pengelolaan limbah di lingkungan sekolah. Mu’ti menyebut bahwa pengelolaan sampah di sekolah-sekolah Indonesia perlu ditingkatkan, dan model pengelolaan dari Provinsi Jeju dapat dijadikan contoh untuk diterapkan di wilayah terpilih di Indonesia. Salah satu kerja sama serupa telah dilakukan dengan sekolah di Bontang, Kalimantan Timur.
Baca Juga:
- Kementerian Kehutanan Dorong Ketahanan Energi Lewat Tanaman Aren
- Boolet Ubah Tusuk Sate Bekas Jadi Furnitur Ramah Lingkungan
- Paus Leo XIV Terpilih, Bagaimana Pandangannya Soal Perempuan di Gereja?
Gubernur Oh Young-hun menyambut baik peluang kolaborasi tersebut dan menyatakan kesiapan Provinsi Jeju untuk membagikan praktik terbaiknya.
“Kami sangat tertarik untuk memperlihatkan model energi terbarukan kami diterapkan di negara lain,” ujarnya.
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Toni Toharudin, menambahkan bahwa kerja sama ini berpotensi diperluas ke bidang pendidikan vokasi melalui proyek percontohan yang mengadopsi teknologi dari Jeju.
“Pemerintah Jeju juga dapat bekerja sama dengan Kemendikdasmen terkait penerapan proyek percontohan di Indonesia yang mengadopsi teknologi dan praktik terbaik dari Jeju dalam pengelolaan energi terbarukan,” ujar Toni.
Kolaborasi ini diharapkan dapat mempercepat transisi sekolah-sekolah Indonesia menuju sistem pendidikan yang lebih berkelanjutan dan inklusif.