Pendidikan Perubahan Iklim Segera Masuk Kurikulum Nasional

Jakarta, sustainlifetoday.com – Pemerintah Indonesia mulai mengintegrasikan pendidikan perubahan iklim ke dalam kurikulum nasional sebagai bagian dari strategi jangka panjang menghadapi krisis iklim. Langkah ini bertujuan untuk membentuk generasi muda yang memiliki ketahanan terhadap dampak perubahan iklim dan kesadaran lingkungan.
Direktur Mobilisasi Sumber Daya Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Nky Zamzani, menyampaikan bahwa laporan UNICEF pada 2021 menunjukkan lebih dari satu miliar anak di dunia hidup di wilayah yang berisiko tinggi terhadap perubahan iklim, termasuk Indonesia.
“Indonesia saat ini menghadapi tantangan besar dalam menghadapi krisis iklim. Perlu strategi jangka panjang untuk memastikan generasi muda tumbuh menjadi individu yang berketahanan iklim dan sadar lingkungan,” ujar Nky dalam sebuah diskusi daring, Rabu (14/5).
Menurutnya, pendidikan menjadi langkah awal yang penting. Perubahan perilaku dapat dimulai dari hal sederhana seperti mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai dan beralih ke transportasi umum.
Baca Juga:
- Gawat! Masa Depan Pisang Terancam Akibat Krisis Iklim
- Boolet Ubah Tusuk Sate Bekas Jadi Furnitur Ramah Lingkungan
- Paus Leo XIV Terpilih, Bagaimana Pandangannya Soal Perempuan di Gereja?
Ketua Tim Kerja Pembelajaran Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kemendikdasmen, Nur Rofika Ayu Shinta, menyatakan bahwa kurikulum nasional menjadi salah satu sarana untuk mempersiapkan siswa menghadapi dampak krisis iklim. Pemerintah mulai memasukkan materi pendidikan iklim sejak 2024 melalui kerja sama dengan UNESCO.
“Melalui kurikulum, kami berharap siswa mampu mengambil tindakan konkret dan berkontribusi dalam upaya penurunan emisi. Tidak harus besar, tapi dimulai dari kebiasaan sehari-hari,” jelas Shinta.
Program ini tidak hanya ditujukan kepada siswa, tetapi juga mencakup pelatihan guru dan peningkatan kapasitas sekolah. Pelibatan masyarakat di lingkungan sekolah juga menjadi bagian dari pendekatan tersebut.
Pendidikan perubahan iklim diharapkan dapat membuka peluang generasi muda dalam sektor ekonomi hijau dan menjadi dasar pengembangan keahlian yang relevan di masa depan. Prinsip utama program ini mencakup aspek relevansi, afeksi, pemahaman ilmiah, aksi nyata, dan pendekatan holistik.
Kemendikdasmen menargetkan materi ini dapat diterapkan dalam berbagai mata pelajaran, kegiatan ekstrakurikuler, hingga menjadi bagian dari budaya sekolah.