Gunakan Listrik 100%, LRT Jabodebek Dorong Hadirkan Transportasi Ramah Lingkungan

Jakarta, sustainlifetoday.com — LRT Jabodebek menegaskan komitmennya dalam menyediakan transportasi publik yang ramah lingkungan, aman, nyaman, dan tepat waktu. Salah satu langkah nyata yang diambil adalah dengan mengoperasikan seluruh rangkaian keretanya menggunakan energi listrik 100 persen, tanpa bergantung pada bahan bakar fosil.
Penggunaan energi listrik ini menjadi bagian dari kontribusi LRT Jabodebek dalam mendukung upaya pengurangan emisi karbon dan meminimalisir dampak lingkungan dari sektor transportasi. Inisiatif ini sejalan dengan visi pembangunan berkelanjutan yang mendorong peralihan ke moda transportasi yang lebih hijau.
“Perjalanan kereta yang andal dan tepat waktu berawal dari sistem kelistrikan yang terjaga. Kami mengapresiasi dedikasi seluruh petugas yang bekerja di balik layar, bahkan hingga tengah malam, demi memastikan layanan tetap optimal,” ujar Executive Vice President LRT Jabodebek, Mochamad Purnomosidi.
Purnomosidi menjelaskan bahwa operasional LRT Jabodebek sepenuhnya ditopang oleh sistem kelistrikan yang canggih dan terstruktur. Dua komponen utama yang menjadi tulang punggung sistem ini adalah Traction Power Sub Station (TPSS) dan Third Rail.
TPSS berfungsi mengubah tegangan listrik dari PLN sebesar 20.000 volt menjadi daya operasional untuk menggerakkan kereta, sistem sinyal, komunikasi, dan berbagai fasilitas pendukung lainnya. Sementara Third Rail bertugas menyalurkan listrik langsung ke rangkaian kereta melalui perangkat khusus yang terpasang di bagian bawah.
Baca Juga:
- PBB Bidang Pelayaran Resmi Tetapkan Denda Emisi Kapal
- Program Ayam Gratis di Prancis Sukses, Solusi Unik Kurangi Sampah Organik
- Pemerintah Mulai Kaji Pengembangan Kendaraan Hidrogen
Untuk menjamin kelancaran operasional, tim teknis melakukan perawatan rutin setiap malam setelah jadwal operasional selesai. Pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh, mencakup pembersihan, pengecekan visual, pengukuran komponen, hingga pengujian fungsi dan penggantian bagian yang aus.
TPSS juga menjalani pengecekan parameter kelistrikan, distribusi daya, serta sistem perlindungan terhadap gangguan. Semua prosedur pemeliharaan ini dilaksanakan sesuai standar dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian, mulai dari jadwal harian, bulanan, hingga tahunan.
Keandalan sistem juga diperkuat dengan penerapan teknologi SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) yang memungkinkan pemantauan pasokan listrik secara real-time selama 24 jam. Teknologi ini memungkinkan deteksi dini terhadap gangguan, sehingga tim bisa segera mengambil tindakan korektif sebelum mengganggu perjalanan kereta.
Melalui komitmen tinggi terhadap lingkungan dan dukungan teknologi mutakhir, LRT Jabodebek terus meningkatkan kualitas layanan dan memperkuat posisinya sebagai moda transportasi masa depan yang bersih, efisien, dan berkelanjutan untuk masyarakat Jabodetabek.