THR Eco-Friendly, Tren Berbagi di Hari Raya Lebaran yang Ramah Lingkungan

Jakarta, sustainlifetoday.com – Lebaran identik dengan tradisi pemberian Tunjangan Hari Raya (THR), baik dalam bentuk uang tunai maupun bingkisan. Namun, di tengah meningkatnya kesadaran akan keberlanjutan, tren pemberian THR kini mulai bergeser ke arah yang lebih ramah lingkungan. Alternatif eco-friendly THR kian diminati sebagai bagian dari upaya mengurangi limbah dan konsumsi berlebihan saat Idul Fitri.
Menurut data dari Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), konsumsi masyarakat menjelang Lebaran meningkat hingga 30 persen setiap tahunnya. Lonjakan ini sering kali diiringi dengan produksi sampah yang lebih tinggi, terutama dari kemasan plastik, kertas, dan barang sekali pakai. Oleh karena itu, berbagai alternatif hadiah Lebaran yang lebih hijau mulai diperkenalkan.
Salah satu opsi yang semakin populer adalah memberikan THR dalam bentuk e-wallet atau investasi digital. Dengan meningkatnya adopsi teknologi keuangan di Indonesia, banyak keluarga kini memilih untuk mengirimkan THR melalui dompet digital seperti GoPay, OVO, ShopeePay atau Dana. Selain lebih praktis, metode ini juga mengurangi penggunaan amplop kertas yang sering kali berakhir di tempat sampah setelah Lebaran.
Baca Juga:
- Lewat AKSIBILITAS, SustainLife Today Salurkan Bantuan Tunai ke Yayasan Sunyi Harapan Indonesia
- Penambangan Laut Dalam Ancam Ekosistem, Ini Buktinya
- Sampah Lebaran Selalu Melonjak! Bagaimana Solusinya?
Selain uang digital, pemberian hampers ramah lingkungan juga menjadi tren. Alih-alih parsel berisi makanan kemasan dengan banyak plastik, kini banyak yang memilih hampers berisi produk berkelanjutan seperti peralatan makan bambu, tas belanja kain, atau produk perawatan tubuh organik. Beberapa brand lokal bahkan menawarkan kemasan daur ulang atau reusable untuk mengurangi dampak lingkungan.
Namun, jika pemberian THR masih didominasi oleh uang tunai dan hampers berbahan kemasan sekali pakai, dampaknya terhadap lingkungan bisa signifikan. Penggunaan amplop kertas yang masif berkontribusi pada deforestasi, sementara hampers berbahan plastik atau styrofoam akan meningkatkan volume sampah yang sulit terurai di tempat pembuangan akhir (TPA). Selain itu, makanan dalam hampers sering kali berlebihan dan berpotensi terbuang, menambah limbah pangan yang menjadi masalah lingkungan besar di Indonesia.
Tidak hanya itu, tren pemberian THR dalam bentuk pengalaman juga semakin diminati. Alih-alih memberikan barang yang mungkin tidak terpakai, banyak orang kini memilih menghadiahkan voucher menginap di eco-lodge, kelas memasak makanan berbasis nabati, atau donasi ke lembaga sosial sebagai bentuk berbagi yang lebih bermakna.
Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap keberlanjutan, tren eco-friendly THR ini diprediksi akan terus berkembang. Tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga membantu membentuk pola konsumsi yang lebih bertanggung jawab di masa depan. Jadi, apa Sustain Peeps siap beralih ke THR yang lebih hijau tahun ini?