Usai Lebaran, Lonjakan Sampah Kembali Menjadi PR

Jakarta, sustainlifetoday.com – Perayaan Idulfitri 2025 yang berlangsung meriah di seluruh Indonesia meninggalkan jejak lingkungan yang tak bisa diabaikan, yaitu lonjakan volume sampah yang signifikan.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat, selama periode arus mudik dan libur Lebaran, terjadi timbulan sampah sekitar 72.300 ton. Angka ini menunjukkan bahwa perayaan besar seperti Lebaran masih sangat lekat dengan budaya konsumtif dan pola hidup yang belum ramah lingkungan.
Kondisi ini paling terasa di daerah-daerah yang menjadi pusat mobilitas dan wisata, seperti Daerah Istimewa Yogyakarta. Di wilayah ini, volume sampah yang masuk ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Piyungan melonjak hingga 550 ton per hari selama libur Lebaran.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DIY, Rahmat Arif, mengatakan bahwa lonjakan ini disebabkan oleh meningkatnya kunjungan wisatawan dan tingginya aktivitas konsumsi masyarakat. Menurutnya, sistem pengelolaan sampah yang sudah terbebani sebelumnya kini kian tertekan oleh lonjakan musiman ini.
Baca Juga:
- Tikus Serbu Kawasan Inti IKN, Gangguan Ekosistem atau Masalah Pengelolaan?
- Tutup Celah Korupsi, Prabowo Pangkas Izin di Sektor Pertanian
- Ilmuwan Dorong Pendekatan Storytelling dalam Komunikasi Lingkungan
Namun, di tengah peningkatan tersebut, muncul kabar baik dari Kota Bandung. Di kota ini, justru tercatat penurunan volume sampah sebesar 18,54 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Dari 46.977 ton sampah pada 2024, turun menjadi 38.270 ton pada 2025.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung, Dudi Prayudi, menjelaskan bahwa keberhasilan ini tak lepas dari kampanye pengurangan sampah dan peningkatan kesadaran warga untuk memilah serta mendaur ulang sampah secara mandiri.
“Penurunan ini adalah buah dari kampanye pengurangan sampah dan peningkatan kesadaran warga untuk memilah dan mendaur ulang,” ujarnya.
Menanggapi situasi ini, KLHK telah mengeluarkan surat edaran kepada pemerintah daerah dan pengelola fasilitas publik. Edaran ini bertujuan memperkuat upaya pengelolaan sampah selama masa mudik dan libur panjang, termasuk melalui pengoptimalan TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle) dan peningkatan edukasi publik. Fokus utama diarahkan ke titik-titik strategis seperti rest area, pusat perbelanjaan, dan destinasi wisata.