Dorong Ekonomi Sirkular, Ini Langkah Pelni Berdayakan Warga Pesisir

Jakarta, sustainlifetoday.com — Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) terus berkomitmen untuk mendukung keberlanjutan lingkungan dan ekonomi melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Salah satu inisiatif Pelni adalah pengolahan limbah kerang hijau di Kalibaru Timur, Cilincing, Jakarta Utara pada Kamis, 27 Februari 2025. Dalam upaya memperkuat ekonomi sirkular di daerah pesisir, Pelni memberikan bantuan berupa mesin conveyor belt kepada Kelompok Cangkang Kering.
Penyerahan bantuan mesin ini menurut Vice President Treasury dan TJSL Pelni Fauziah Ferryna, bertujuan mendukung pengelolaan limbah kerang hijau secara efektif sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.
“Penyerahan mesin conveyor belt ini bukan sekadar bantuan alat, tetapi juga simbol komitmen kami untuk memberdayakan masyarakat dan melestarikan lingkungan,” kata Fauziah.

Mesin ini memungkinkan pengelolaan limbah kerang hijau yang lebih efisien, mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, serta mendorong pemanfaatan kembali limbah tersebut menjadi produk bernilai.
Keberadaan mesin conveyor belt ini mempermudah proses pemisahan dan pengolahan cangkang kerang hijau, yang sebelumnya sulit dilakukan secara manual.
Selain memberikan alat, Pelni juga memberikan pelatihan kepada masyarakat setempat untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam mengelola limbah menjadi produk yang dapat digunakan kembali, seperti bahan baku industri atau produk kerajinan.
Dengan demikian, program ini tidak hanya berfokus pada kelestarian lingkungan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan membuka peluang ekonomi baru bagi mereka.
Baca Juga:
- Transisi Energi Jadi Senjata Indonesia Hadapi Gejolak Tarif dari AS
- Energi Terbarukan Masih Impor, Wakil Ketua MPR: Ironi Besar bagi Indonesia
- Pemanfaatan Energi Bersih di ASEAN Masih Tertinggal Jauh
Lebih dari sekadar memberikan dukungan material, Pelni juga berkomitmen untuk memberikan pendampingan yang berkelanjutan kepada Kelompok Cangkang Kering.
Pendampingan ini diharapkan dapat mengoptimalkan penggunaan mesin conveyor belt serta memperkenalkan teknologi baru dalam pengolahan limbah. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya Pelni dalam mendukung pembangunan berkelanjutan yang mencakup aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan, sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi sirkular yang kini semakin diperkenalkan di berbagai sektor.
Mengapa Inisiatif Ini Penting?
Limbah kerang hijau, yang dihasilkan dari aktivitas konsumsi makanan laut, sering kali menjadi masalah lingkungan di kawasan pesisir. Selain menambah beban sampah, limbah ini jika tidak dikelola dengan baik dapat mencemari laut dan merusak ekosistem pesisir yang sangat vital.
Program yang diluncurkan oleh Pelni ini memberikan solusi konkret untuk mengatasi masalah limbah sambil memperkuat ekonomi lokal.
Melalui upaya ini, Pelni turut berperan dalam mewujudkan masyarakat yang mandiri dan berdaya, serta lingkungan pesisir yang lebih bersih dan sehat.
Keberlanjutan dalam Setiap Langkah
Seluruh Program TJSL Pelni mengacu pada pilar SDG’s atau Sustainable Development Goals yang dicanangkan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dan telah diadopsi Kementerian BUMN ke dalam Program TJSL di seluruh perusahaan BUMN.
Dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam kegiatan operasionalnya, Pelni tidak hanya berfokus pada keuntungan semata, tetapi juga pada dampak positif yang dapat diberikan kepada masyarakat dan lingkungan.
Melalui langkah-langkah nyata seperti ini, Pelni menunjukkan bahwa sektor transportasi maritim dapat menjadi pelopor dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.