Dapur MBG Kalibata Setop Operasi Karena Belum Dibayar, Badan Gizi Nasional Buka Suara

Jakarta, sustainlifetoday.com – Badan Gizi Nasional (BGN) memastikan akan segera menyelesaikan persoalan terkait berhentinya operasional dapur makan bergizi gratis (MBG) di Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, yang sudah hampir sebulan tidak beroperasi. BGN menyebutkan bahwa biaya katering sudah dibayar kepada pihak yayasan yang mengelola program tersebut, dan masalah ini muncul karena adanya persoalan antara yayasan dan mitra penyedia katering.
Deputi Promosi dan Kerja Sama BGN, Nyoto Suwignyo, menyampaikan bahwa pihaknya sudah mendatangi langsung lokasi untuk menyelesaikan masalah yang ada.
“Hari ini kami datangi langsung untuk menyelesaikan masalah itu. Kita tunggu hasilnya, yang jelas harus beroperasi lagi karena persoalan enggak terlalu berat,” ujarnya dalam acara pemberdayaan komunitas di Medan, Sumatera Utara, Rabu (16/4/2025).
Menurut laporan, masalah dapur yang berhenti beroperasi bermula dari persoalan antara Yayasan MBN dan mitra penyedia katering, Ira Mesra Destiawati, yang mengaku mengalami kerugian hampir Rp 1 miliar karena yayasan belum membayar biaya katering selama dua bulan. Dapur tersebut sebelumnya memasak untuk 19 sekolah. Akibat kerugian yang ditanggung, dapur MBG berhenti beroperasi sejak pertengahan Maret 2025.
Mitra katering juga mengeluhkan harga yang tidak sesuai dengan kontrak kerja sama. Sebagai contoh, harga yang disepakati sebesar Rp 15.000 per porsi, namun pihak yayasan secara sepihak menurunkan harga menjadi Rp 13.000 per porsi dan memotong lagi Rp 2.500 untuk yayasan. Dengan demikian, mitra katering hanya menerima Rp 10.500 per porsi.
Baca Juga:
- PLN Nusantara Power Pamerkan Inovasi Hidrogen di GHES 2025
- Bangun Ekonomi Sirkular, Ini Langkah Pelni dalam Pemberdayaan Masyarakat Pesisir
- Siap Jadi Percontohan Kota Hijau, Surabaya Resmi Mulai Proyek Dekarbonisasi Bangunan Gedung
Nyoto Suwignyo menegaskan bahwa masalah yang terjadi adalah persoalan internal antara yayasan dan mitra penyedia katering. BGN sudah membayar Rp 386,5 juta kepada pihak yayasan, dan tidak ada tunggakan pembayaran dari pihak BGN. Ia juga menjelaskan bahwa harga yang diterima mitra sebesar Rp 10.500 per porsi masih sesuai dengan harga bahan baku, di mana harga kontrak sebesar Rp 15.000 sudah termasuk biaya operasional dan pengembalian investasi.
Untuk memastikan kelancaran program MBG ke depan, Nyoto meminta mitra penyedia katering untuk berkomitmen beroperasi minimal selama lima tahun. BGN juga menekankan bahwa investasi untuk operasional selama lima tahun harus disiapkan dengan profesional.
Nyoto menambahkan, pihaknya berkomitmen untuk segera menyelesaikan masalah yang ada di Kalibata agar dapur tersebut bisa beroperasi kembali dan program MBG bisa berjalan dengan lancar.