SIG Tembus IDX ESG Leaders 2025, Bukti Komitmen Bisnis Berkelanjutan

Jakarta, sustainlifetoday.com – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) resmi tercatat dalam konstituen Indeks IDX ESG Leaders untuk periode 2 Mei hingga 31 Oktober 2025.
Penetapan ini dilakukan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama lembaga pemeringkat internasional Morningstar Sustainalytics, yang menilai performa unggul SIG dalam aspek Environmental, Social, and Governance (ESG), likuiditas saham, serta kinerja keuangan.
SIG menjadi satu-satunya perusahaan sektor bahan bangunan yang berhasil masuk dalam indeks ini. Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, menyebut pengakuan ini merupakan bentuk afirmasi atas konsistensi perusahaan dalam menjadikan ESG sebagai fondasi utama bisnis dan keunggulan kompetitif di tengah tuntutan pembangunan berkelanjutan.
“Masuknya SIG dalam Indeks IDX ESG Leaders adalah bukti bahwa kami tidak hanya berfokus pada keuntungan, tetapi juga keberlanjutan lingkungan dan sosial yang menjadi bagian dari strategi utama,” ujar Vita dilansir pada Senin (19/5).
Komitmen Hijau SIG
Lewat Sustainability Roadmap 2030, SIG terus menurunkan emisi karbon dioksida (CO₂) dengan mengintegrasikan teknologi rendah karbon. Beberapa inisiatifnya antara lain penggunaan bahan bakar alternatif dari limbah industri, biomassa, dan RDF (refuse-derived fuel), serta teknologi hydrogen injection.
Baca Juga:
- Perubahan Iklim Ancam Kesehatan Anak, Ini Kunci Mencegahnya
- Target Energi Bersih Australia 2030 Terancam Gagal, Indonesia Harus Ambil Pelajaran
- Bahaya! 25 Primata Dunia Terancam Punah, Beberapa dari Indonesia
SIG juga aktif dalam transisi energi terbarukan dengan pemanfaatan panel surya, PLTA, dan konversi gas panas buang menjadi listrik melalui Waste Heat Recovery Power Generation. Hasilnya, pada 2024 SIG mencatat penurunan intensitas emisi GRK cakupan 1 sebesar 19,5% (dari baseline 2010), dan cakupan 2 sebesar 16,4% (dari baseline 2019).
Transformasi Sosial Pascatambang
Tak hanya soal lingkungan, SIG juga menaruh perhatian pada pemberdayaan masyarakat. Salah satu program unggulannya adalah pengembangan Ecopark Kambangsemi di Tuban, Jawa Timur. Dari lahan pascatambang, SIG menyulap kawasan ini menjadi wisata edukasi berbasis pertanian, peternakan, dan perikanan.
Kini, kawasan tersebut memberdayakan lebih dari 700 warga, termasuk petani, pekerja reklamasi, dan pelaku UMKM, dengan total penerima manfaat lebih dari 2.600 jiwa.
Dari sisi tata kelola, SIG berkomitmen pada prinsip Good Corporate Governance (GCG), pengembangan kompetensi SDM, dan sistem pengendalian gratifikasi. Perusahaan juga telah mengantongi sertifikasi ISO 37001 untuk Sistem Manajemen Anti Penyuapan.
“Implementasi ESG adalah bagian dari tanggung jawab korporasi untuk menciptakan masa depan yang lebih baik, bagi lingkungan, masyarakat, dan industri itu sendiri,” tutup Vita.