Sampah Kiriman Jakarta Capai 10 Ton Per Hari di Kepulauan Seribu

Jakarta, sustainlifetoday.com – Sampah kiriman dari Jakarta yang terbawa arus ke Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu, mencapai 10 ton per hari. Sampah ini menumpuk di pesisir pantai dan membuat petugas kebersihan kewalahan.
Penanggung jawab Pesisir Pulau Untung Jawa Suku Dinas Lingkungan Hidup, Syarifuddin, mengatakan bahwa sampah dari warga setempat hanya berkisar 3 hingga 5 kuintal per hari, tetapi jumlah sampah kiriman jauh lebih besar.
“Sampah kiriman dari sungai-sungai di Jakarta tidak kira-kira banyaknya. Kami mau tidak mau, siap tidak siap, harus kami bereskan hari itu juga,” kata Syarifuddin, dilansir ANTARA, Selasa (18/3).
Menurutnya, puncak sampah kiriman terjadi pada Maret hingga Mei. Sampah yang terdampar di Pulau Untung Jawa terdiri dari plastik, kemasan makanan, popok bayi, styrofoam, hingga barang berukuran besar seperti kasur dan sofa.
Petugas mengumpulkan sampah tersebut di tempat pembuangan sementara (TPS) sebelum secara berkala dikirim ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang. Sampah plastik bernilai ekonomi dijual kembali, sementara sampah organik digunakan untuk pakan magot yang dibudidayakan petugas.
Baca Juga:
- Makanan Nabati untuk Sahur, Baik untuk Tubuh dan Bumi
- BMKG Prediksi Puncak Musim Kemarau 2025, Waspada Dampaknya!
- Musim Kemarau Tiba, BMKG Peringatkan Bahaya Kebakaran Hutan
Sejak dua tahun terakhir, Pulau Untung Jawa tidak lagi menggunakan insinerator untuk membakar sampah karena dianggap menimbulkan polusi udara. Sebagai gantinya, pengelolaan sampah dilakukan melalui pemilahan dan pengangkutan ke daratan.
Hingga saat ini, petugas kebersihan di Pulau Untung Jawa masih berupaya mengatasi masalah sampah kiriman dari Jakarta. Pemerintah daerah terus berkoordinasi untuk mencari solusi agar sampah yang mencemari Kepulauan Seribu bisa dikendalikan.