Upaya Kurangi Plastik, BRIN Kembangkan Wadah Makanan dari Pelepah Pisang

Jakarta, sustainlifetoday.com – Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berhasil mengembangkan bahan baku alternatif untuk wadah makanan berbasis pelepah pisang. Inovasi ini bertujuan mengurangi ketergantungan pada plastik sekali pakai yang sulit terurai dan mencemari lingkungan.
Sukma Surya Kusumah, Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Biomassa dan Bioproduk BRIN, menjelaskan bahwa food container berbasis pelepah pisang aman digunakan untuk produk makanan kering dan tidak menyebabkan perpindahan bahan kimia berbahaya.
“Produk ini telah melewati berbagai uji migrasi bahan, sehingga tidak membahayakan makanan yang dikemas di dalamnya,” ujar Sukma di Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno, Cibinong dilansir laman BRIN, Jumat (14/3).
Selain pelepah pisang, bahan serat alami lain seperti pelepah pinang, serat nanas, dan tanaman jagung juga dapat digunakan untuk membuat kemasan ramah lingkungan ini. Sukma bersama Aprilia, salah satu siswa bimbingannya, mengembangkan perekat alami berbasis kitosan yang berasal dari limbah cangkang kepiting dan udang, menjadikannya lebih berkelanjutan.
Baca Juga:
- Kota di Indonesia Sudah Bisa Olah Sampah Jadi Listrik dan BBM pada 2030
- Alih Fungsi Lahan Ancam Ketahanan Pangan, Zulhas Turun Tangan
- Mayoritas Pembangkit Listrik Tenaga Sampah di Indonesia Mangkrak
Saat ini, food container berbahan pelepah pisang belum diproduksi secara luas, tetapi produk serupa berbahan pelepah pinang telah dipasarkan oleh PT Jentera Garda Futura di Jakarta, Bandung, dan Bali.
Keunggulan utama dari food container berbasis bahan alami ini adalah sifatnya yang mudah terdegradasi dalam waktu sekitar satu minggu setelah dibuang, berbeda dengan plastik konvensional yang membutuhkan ratusan tahun untuk terurai.
Namun, tantangan terbesar dari inovasi ini adalah daya tahan yang masih terbatas. Oleh karena itu, BRIN tengah mengembangkan teknologi pelapisan (coating) agar food container ini dapat digunakan lebih dari satu kali, sehingga semakin kompetitif dibandingkan dengan produk plastik konvensional.
Dengan inovasi seperti ini, Indonesia semakin dekat menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dengan mengurangi limbah plastik dan memanfaatkan sumber daya alam secara lebih bijak.