Hujatan untuk Pandawara, Bukti Kesadaran Lingkungan di Indonesia Masih Lemah?

Jakarta, sustainlifetoday.com – Pandawara Group, sebuah komunitas pemuda yang konsisten melakukan aksi bersih-bersih lingkungan, kembali menjadi sorotan publik. Baru-baru ini, aksi mereka membersihkan sampah di Gunung Rinjani menuai berbagai reaksi dari netizen.
Beberapa komentar negatif muncul, seperti “Kan emang tugas lu gitu kocak” dan “Kan emang tugas Pandawara”. Komentar-komentar ini menimbulkan pertanyaan mengenai tingkat kesadaran lingkungan masyarakat Indonesia.

Pandawara Group, yang terdiri dari lima pemuda asal Bandung—Agung Permana, Gilang Rahma, Muhammad Ihsan Kamil, Rafla Pasya, dan Rifki Sa’dulah—telah melakukan lebih dari 80 aksi pembersihan di berbagai wilayah Jawa dan Lampung. Mereka kerap membagikan kegiatan mereka melalui media sosial untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
Salah satu anggota Pandawara, Gilang Rahma, menyatakan bahwa tujuan utama mereka adalah untuk mempersatukan dan memperkuat masyarakat serta pemerintah dalam menjaga lingkungan.
“Kami ingin membuat masyarakat tidak saling menyalahkan lagi soal sampah ini. Karena, memang sebetulnya dalam hakikatnya soal sampah ini adalah tugas dari semua manusia di dunia ini dan yang terpenting masalah lingkungan adalah tanggung jawab kita semua,” ungkap Gilang dalam sebuah wawancara beberapa waktu lalu.
Tantangan dalam Pengelolaan Sampah di Indonesia
Data terbaru dari GoodStats Data menunjukkan bahwa perilaku membuang sampah sembarangan masih menjadi masalah serius di Indonesia. Survei yang dilakukan pada tahun 2024 mengungkapkan bahwa 26% warga Indonesia mengaku masih membuang sampah sembarangan di tempat umum. Selain itu, 43% responden tercatat tidak selalu membuang sampah di tempatnya.
Lebih lanjut, survei Kementerian Kesehatan pada tahun 2023 menunjukkan bahwa sekitar 57% rumah tangga Indonesia mengelola sampah dengan cara dibakar. Praktik ini dianggap tidak baik karena dapat menyebabkan polusi udara dan masalah kesehatan.
Baca Juga:
- Zakat Hijau, Upaya Integrasi Keberlanjutan dalam Pendanaan Syariah
- DKI Jakarta Akan Tambah Stasiun Pemantau Kualitas Udara
- Sampah Jadi Bahan Bakar Energi di Bantargebang, Zulhas: Sudah Ada Kemajuan
Selain itu, mayoritas desa/kelurahan di Indonesia belum memiliki tempat pembuangan sampah keluarga yang layak. Akibatnya, sebanyak 70,50% desa/kelurahan membuang sampah ke dalam lubang atau dibakar.
Padahal, Indonesia menghasilkan sekitar 68 juta ton sampah setiap tahunnya, dengan sekitar 60% berasal dari sampah rumah tangga. Sampah plastik, yang sulit terurai, menjadi masalah terbesar karena memerlukan ratusan tahun untuk terdegradasi dan berdampak buruk pada ekosistem laut, kehidupan satwa, dan kualitas air.
Peran Pandawara Group dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan
Meskipun mendapatkan dukungan dari banyak pihak, fenomena hujatan terhadap Pandawara mencerminkan masih rendahnya kesadaran sebagian masyarakat terhadap tanggung jawab menjaga kebersihan lingkungan.
Beberapa netizen bahkan menuduh mereka hanya mencari perhatian. Padahal, aksi nyata seperti yang dilakukan oleh Pandawara seharusnya menjadi inspirasi bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap kelestarian alam.
Penelitian menunjukkan bahwa konten TikTok Pandawara Group berpengaruh terhadap perilaku sadar lingkungan masyarakat. Mereka berhasil memanfaatkan platform media sosial untuk menyebarkan pesan positif dan mengajak masyarakat terlibat dalam aksi nyata menjaga kebersihan lingkungan.
Dengan berbagai hujatan yang diterima Pandawara, penting bagi kita untuk merenungkan kembali peran masing-masing dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Alih-alih memberikan komentar negatif, alangkah baiknya jika kita turut serta dalam aksi nyata atau setidaknya tidak membuang sampah sembarangan. Dengan begitu, upaya komunitas seperti Pandawara akan lebih efektif dan membawa dampak positif yang lebih luas bagi lingkungan kita.
Kesadaran dan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat sangat diperlukan untuk mengatasi permasalahan sampah di Indonesia. Mari kita jadikan aksi-aksi positif seperti yang dilakukan Pandawara sebagai inspirasi untuk bergerak bersama menuju lingkungan yang lebih bersih dan sehat.