Meta Tolak Pembatasan Akses Digital untuk Remaja

Jakarta, sustainlifetoday.com – Meta menyatakan dukungannya terhadap regulasi yang melindungi remaja di ruang digital, namun menolak kebijakan pembatasan akses bagi mereka.
Hal ini disampaikan Wakil Presiden Kebijakan Publik untuk Asia-Pasifik Meta, Simon Milner, setelah bertemu dengan Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid pada Selasa (11/3). Pertemuan tersebut membahas regulasi digital yang berdampak pada anak muda di Indonesia.
“Meta mendukung regulasi terkait keselamatan remaja di dunia daring, namun membatasi akses terhadap teknologi bagi jutaan remaja di Indonesia bukan solusi yang tepat,” ujar Milner dalam keterangan resmi dilansir pada Sabtu (15/3).
Milner juga menyoroti kurangnya transparansi pemerintah dalam menyusun regulasi. Ia mendorong agar rancangan kebijakan tersebut dipublikasikan dan dikonsultasikan secara terbuka dengan para pemangku kepentingan, termasuk orang tua, organisasi masyarakat sipil, dan pelaku industri.
Baca Juga:
- Mudik dengan Mobil Listrik? Ini Hal yang Wajib Dipersiapkan
- Pasar dan Sektor Perniagaan Sumbang Sampah Terbesar di Indonesia
- THR Cepat Habis? Simak Cara Bijak Mengaturnya
Alih-alih pembatasan akses, Milner mengusulkan solusi lain, seperti verifikasi usia melalui toko aplikasi dan sistem operasi. Menurutnya, langkah ini lebih efektif dalam mendukung orang tua sekaligus melindungi pengguna muda di dunia digital.
Meta sendiri telah menerapkan berbagai fitur keamanan bagi remaja, salah satunya Teen Account di Instagram yang secara otomatis membatasi interaksi dan konten yang dapat diakses oleh pengguna di bawah 16 tahun.
Selain itu, Meta juga meluncurkan fitur Rekomendasi Ulang, yang memungkinkan pengguna mengatur ulang preferensi konten di Explore, Reels, dan Feed agar lebih sesuai dengan minat mereka.
“Meta berkomitmen menjaga keselamatan pengguna muda dan tidak menunggu regulasi untuk melakukannya,” tegas Milner.