The Fed Stop Program Iklim untuk Bank Raksasa AS

JAKARTA, sustainlifetoday.com – Federal Reserve (The Fed) telah menghentikan program uji stres iklim bagi enam bank terbesar di Amerika Serikat (AS), termasuk JPMorgan Chase & Co., Citigroup Inc., dan Goldman Sachs Group Inc. Langkah ini menandai mundurnya kebijakan keuangan hijau di Negeri Paman Sam.
Berdasarkan laporan Bloomberg, bank-bank tersebut tidak lagi diwajibkan memberikan data untuk Climate Scenario Analysis Exercise, sebuah program percontohan yang pertama kali dijalankan oleh The Fed pada 2023. Program ini sebelumnya bertujuan membantu bank dan regulator dalam mengidentifikasi serta mengelola risiko keuangan akibat perubahan iklim, tanpa memengaruhi modal atau pengawasan regulasi.
Baca Juga:
- MIND ID Genjot Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia
- 2024, Tahunnya Kebangkitan Kendaraan Listrik di Tanah Air?
- Menakar Kebijakan Insentif Kendaraan Listrik Indonesia di Era Prabowo
Penghentian program ini juga mengikuti keluarnya The Fed dari Network of Central Banks and Supervisors for Greening the Financial System (NGFS) serta penarikan enam bank raksasa AS dari Net-Zero Banking Alliance (NZAB), kelompok industri keuangan untuk pendanaan hijau.
Berbeda dengan The Fed, bank sentral di Eropa justru memperketat regulasi iklim. European Central Bank (ECB) telah menjalankan uji stres iklim sejak 2022 dan siap memberikan sanksi kepada bank yang gagal mengelola risiko perubahan iklim. Sementara itu, Bank of England (BOE) mulai mengkaji dampak perubahan iklim terhadap sektor keuangan sejak 2021.
Keputusan The Fed ini memperjelas bahwa perubahan iklim bukan lagi prioritas utama bagi bank sentral AS, yang kini lebih fokus pada kebijakan ekonomi konvensional.