Walkot Bandung Waspadai Ledakan Gas Metana Dari Sampah Pasar Gedebage

JAKARTA, sustainlifetoday.com – Pemerintah Kota Bandung bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat mulai menangani tumpukan sampah di Pasar Gedebage yang mencapai 1.120 meter kubik atau setara dengan 600 ton. Penanganan dilakukan dengan hati-hati karena adanya potensi ledakan akibat gas metana yang terperangkap di bawah tumpukan sampah.
“Harus hati-hati saat mengangkut sampah, karena ada potensi ledakan akibat gas metana yang terperangkap di bawah,” kata Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, saat meninjau lokasi bersama Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Senin (28/4).
Penumpukan sampah terjadi karena Pasar Gedebage tidak memiliki jatah pembuangan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti. Untuk mengatasi hal ini, Pemkot Bandung telah berkoordinasi dengan Pemprov Jabar.
Baca Juga:
- Tidak Didukung AS, Sekjen PBB: Transisi Energi Global Tak Terbendung!
- Pertumbuhan Ekonomi RI Diproyeksi Melambat 4,8 Persen, Jauh Dari Target Pemerintah
- Wamen LH Ajak Generasi Muda Aktif Kelola Sampah dan Jaga Lingkungan
“Alhamdulillah, sudah ada solusi. Sampah yang ada sekarang akan segera diangkut menggunakan jatah ritase dari Pemerintah Kota Bandung. Kami dibantu dengan peralatan dan personel dari provinsi,” ujar Farhan.
Pengangkutan diperkirakan berlangsung selama dua hingga tiga hari dengan sekitar 40 ritase per hari. Selain berisiko memicu ledakan, tumpukan sampah tersebut juga menimbulkan bau menyengat yang mengganggu pedagang, pengunjung pasar, dan warga sekitar.