Alih Fungsi Lahan Ancam Ketahanan Pangan, Zulhas Turun Tangan

Jakarta, sustainlifetoday.com – Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), bersama Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), mengambil langkah tegas terhadap pelanggaran lingkungan di kawasan Sentul-Ciawi, Bogor.
Tiga lokasi yang melanggar regulasi telah dipasangi papan peringatan pengawasan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH). Sentul-Ciawi merupakan kawasan strategis sebagai daerah resapan air bagi Jabodetabek.
Namun, alih fungsi lahan yang tidak sesuai aturan telah menyebabkan kerusakan ekosistem, meningkatkan risiko banjir, longsor, dan kekeringan, serta mengancam ketahanan pangan nasional.
“Semua aspek harus kita benahi, poin penting itu adalah clear and clean government, mulai dari perizinan, tata ruang, dan pengelolaan lingkungan menjadi sangat penting. Menteri Lingkungan Hidup sudah melakukan kajian dan menemukan banyak pelanggaran yang terjadi, dan itu harus kita benahi,” ujar Zulhas.
Tiga Lokasi yang Dikenai Peringatan PPLH:
- Gunung Geulis Country Club – Tidak memiliki persetujuan teknis TPS Limbah B3 dan terdapat tumpukan sampah.
- Summarecon Bogor – Tidak memiliki sedimen trap dan sumur resapan, menyebabkan sedimentasi Sungai Ciangsana.
- PT Bobobox Aset Management – Melakukan kerja sama operasi tanpa mengubah fungsi tata ruang sesuai izin.
Menurut Zulhas, pelanggaran ini berdampak langsung pada pasokan air dan produktivitas pangan.
Baca Juga:
- Kota di Indonesia Sudah Bisa Olah Sampah Jadi Listrik dan BBM pada 2030
- Prabowo Panggil Menteri Bahas Tata Kelola Sampah, AHY Siapkan Solusi
- Mayoritas Pembangkit Listrik Tenaga Sampah di Indonesia Mangkrak
“Swasembada pangan hanya bisa dicapai jika lingkungan terjaga,” tegasnya.
Selain tiga lokasi tersebut, KLH akan memperluas penindakan ke enam lokasi lainnya, termasuk PT Sentul City, Rainbow Hills Golf, dan PT Farm Nature & Rainbow Add.
Kemenko Pangan bersama KLH berkomitmen menindak tegas setiap pelanggaran untuk memastikan kelestarian lingkungan dan ketahanan pangan nasional.