Akselerasi Energi Bersih, Kementerian ESDM Rancang Direktorat Baru

Jakarta, sustainlifetoday.com – Pemerintah terus memperkuat upaya transisi energi untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) 2060. Dalam langkah terbarunya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang menyusun direktorat baru yang akan ditambahkan ke dalam struktur organisasi guna mempercepat pengembangan energi baru terbarukan (EBT).
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, mengungkapkan bahwa direktorat ini akan menjadi pecahan dari Direktorat Aneka EBT yang saat ini menangani 10 jenis energi terbarukan, termasuk tenaga air, surya, bayu, hingga gasifikasi batubara.
“Kami di internal sekarang sedang melakukan penyusunan struktur organisasi baru untuk mendorong upaya transisi energi agar bisa lebih cepat,” ujar Dadan dalam Sosialisasi Peraturan Menteri ESDM Nomor 5 Tahun 2025 di Jakarta, Selasa (11/3).
Direktorat baru ini rencananya akan berada di bawah Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan (Ditjen Gatrik), mengingat transisi energi ke depan akan semakin berorientasi pada sektor kelistrikan.
Saat ini, Ditjen Gatrik baru memiliki tiga direktorat, dan pemerintah tengah mengkaji kemungkinan penambahan direktorat baru untuk mengakselerasi transisi energi.
Baca Juga:
- Polusi Udara Meningkat, Hanya 7 Negara Ini Penuhi Standar WHO
- Beri Apresiasi ke Pandawara Group, Prabowo: Terus Berjalan, Jangan Lelah
- Indonesia Peringkat 15 Negara Paling Berpolusi, Terburuk di ASEAN!
Selain menyoroti restrukturisasi organisasi, Dadan juga menegaskan pentingnya pengembangan energi bersih untuk menjaga daya saing Indonesia di tingkat global. Ia mengungkapkan bahwa salah satu alasan banyak industri berpindah ke Vietnam adalah ketersediaan energi yang lebih bersih di negara tersebut.
“Banyak yang sudah bilang bahwa kalau kita tidak mendorong EBT, daya saing kita akan turun,” kata Dadan.
Pemerintah tetap berkomitmen dalam upaya pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) serta percepatan transisi energi guna menarik kembali investasi dan mendorong pertumbuhan industri hijau di dalam negeri.