Bandung Darurat Sampah, Pemkot Siapkan Langkah 40 Hari Atasi Krisis

Jakarta, sustainlifetoday.com — Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menyatakan bahwa Kota Bandung saat ini berada dalam kondisi darurat sampah. Dalam upaya merespons situasi tersebut, Pemerintah Kota Bandung akan menerapkan sejumlah kebijakan pengelolaan sampah dalam 40 hari ke depan, khususnya di titik-titik Tempat Penampungan Sementara (TPS) di pasar-pasar tradisional.
Farhan mengungkapkan bahwa apabila langkah-langkah penanganan gagal dilakukan, maka Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti yang menjadi titik akhir pembuangan sampah di wilayah Bandung Raya terancam ditutup oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
“Sangat darurat sampah. Dalam 40 hari ke depan, kalau kita gagal menangani sampah di Jawa Barat, Sarimukti akan ditutup oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Harus ada tindakan radikal yang dilakukan,” ujar Farhan, Jumat (2/5).
Salah satu langkah strategis yang akan dilakukan adalah pembangunan fasilitas pengolahan sampah organik di Pasar Gedebage. Pengelolaan sampah di kawasan tersebut akan diambil alih langsung oleh Pemkot Bandung.
“Pasar Gedebage akan dibangun fasilitas untuk pengolahan sampah organik. Semua pihak harus bekerja sama dengan pemerintah kota, karena sesuai dengan kewenangan yang dibutuhkan, kami akan mengambil alih pengolahan sampah di Pasar Gede Bage,” katanya.
Baca Juga:
- Peringati HUT ke-52, ASDP Gelar Aksi Bersih-Bersih Bertajuk Ocean Clean Up Day di Pulau Merak Besar
- Dorong Komunitas hingga Pelaku Usaha Mikro di Sektor Keberlanjutan, SustainLife Luncurkan Program SMiles
- Ekspansi Sawit Meningkat, Daya Dukung Lingkungan Kian Terancam
Pemkot juga akan membenahi sistem pengelolaan sampah di Pasar Pagarsih dan Pasar Ulekan yang dinilai bermasalah, serta menambah satu unit insinerator di Pasar Ciwastra. Selanjutnya, pengelolaan sampah di Pasar Caringin juga akan dibenahi. Warga sekitar kawasan tersebut diminta tidak lagi membuang sampah ke pasar.
“Tidak boleh ada satu pun warga di kecamatan dan kelurahan seputar Pasar Caringin yang membuang sampah ke Pasar Caringin. Saya tekankan ya,” ujarnya.
Untuk mengurangi beban di Pasar Caringin, Pemkot Bandung akan membangun fasilitas pengolahan dan pemusnahan sampah di sejumlah kelurahan dan kecamatan sekitarnya. Selain itu, Farhan mendorong pihak pengelola pasar untuk berinvestasi dalam fasilitas pengolahan sampah organik.
“Karena Pasar Caringin berkewajiban untuk mengelola sampahnya secara mandiri. Kami akan bantu mengawasi, akan bantu juga mencarikan investor untuk pengelolaan sampah organik sesuai dengan arahan dari Gubernur Jawa Barat,” jelasnya.
Pemkot Bandung saat ini terus berkoordinasi dengan pemerintah provinsi untuk mencari alternatif lokasi TPA jika Sarimukti benar-benar ditutup. Rapat darurat digelar setiap hari guna mencari solusi terbaik terhadap krisis ini.