Wamenpar: Pengelolaan Sampah Fondasi Utama Wisata Berkelanjutan

Jakarta, sustainlifetoday.com – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menekankan pentingnya pengelolaan sampah di destinasi wisata sebagai fondasi utama dalam menciptakan lingkungan wisata yang nyaman dan berkelanjutan.
“Pengelolaan sampah yang terorganisir akan membawa pengaruh baik bagi keberlanjutan dan citra pariwisata Indonesia secara global,” ujar Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (6/5).
Wamenpar menyebut penerapan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle) merupakan langkah nyata menuju pariwisata berkualitas dan ramah lingkungan. Ia juga mengapresiasi Desa Wisata Hariara Pohan di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, yang telah menerapkan pengelolaan sampah berbasis 3R sejak Agustus 2024.
Baca Juga:
- Baru Dibuka, Pendaki Sudah Cemari Edelweiss dan Mata Air di Gunung Gede
- Dorong Komunitas hingga Pelaku Usaha Mikro di Sektor Keberlanjutan, SustainLife Luncurkan Program SMiles
- Bandung Darurat Sampah, Pemkot Siapkan Langkah 40 Hari Atasi Krisis
Berdasarkan laporan Bupati Samosir, jumlah kunjungan wisatawan ke daerah tersebut sepanjang 2024 telah mencapai lebih dari 1,2 juta orang, melampaui target 600 ribu pengunjung.
Melihat lonjakan tersebut, Ni Luh Puspa menilai pengelolaan sampah menjadi hal yang krusial agar sektor pariwisata tetap tumbuh tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan.
“Sebagai destinasi nasional dan global, Danau Toba dapat menjadi teladan bagi desa-desa wisata lainnya. Selain menjaga keberlanjutan lingkungan, hal ini juga memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, termasuk di sektor pariwisata dan pertanian,” pungkasnya.