Prabowo Singgung Teknologi Nuklir, Apakah Tepat untuk Keberlanjutan?

Jakarta, sustainlifetoday.com – Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini menyoroti potensi teknologi nuklir dalam berbagai sektor di Indonesia, termasuk kesehatan, energi, dan pertanian. Beliau menekankan bahwa nuklir tidak hanya berkaitan dengan persenjataan, tetapi juga memiliki peran penting dalam kesejahteraan masyarakat.
“Nuklir bukan hanya untuk senjata. Nuklir untuk kesehatan, nuklir untuk benih-benih padi dan nuklir untuk energi. Energi terbarukan dan energi paling bersih di antaranya nuklir,” ujar Prabowo di penutupan Kongres Demokrat, Jakarta, Selasa (25/2).
Prabowo juga menyinggung Presiden pertama RI Sukarno yang memiliki visi besar dan jelas ketika memimpin RI terkait pengembangan nuklir. Visi tersebut diwujudkan dengan pembentukan Badan Tenaga Atom.
“Visi tetap jelas. Bahkan beliau membentuk Badan Tenaga Atom. Waktu rakyat masih lapar beliau berfikir nuklir,” kata dia.
Namun, di balik manfaatnya, pemanfaatan teknologi nuklir juga menghadirkan tantangan terkait keberlanjutan dan dampak lingkungan yang perlu diperhatikan.
Manfaat Teknologi Nuklir
1. Sektor Kesehatan
Teknologi nuklir telah lama digunakan dalam bidang medis, terutama dalam diagnostik dan terapi. Penggunaan radioisotop memungkinkan deteksi dini berbagai penyakit dan pengobatan yang lebih efektif.
Baca Juga:
- Rugikan Negara Rp193,7 Triliun, 3 Direksi Sub Holding Pertamina Jadi Tersangka
- Susu, Kurma, Telur Rebus, hingga Kolak akan Jadi Menu MBG Ramadan
- Tok, Prabowo Resmikan Layanan Bank Emas Pertama di RI
Menurut Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), bahan radiasi dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti roentgen, menjadi bahan perunut (tracer), serta alat diagnostik dan terapi berbagai penyakit.
2. Sektor Pertanian
Radiasi nuklir dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas pertanian melalui pemuliaan tanaman. Proses ini menghasilkan varietas unggul dengan ketahanan terhadap hama dan kondisi lingkungan yang lebih baik. Sebagai contoh, Indonesia telah mengembangkan sekitar 33 varietas padi unggul menggunakan teknologi nuklir.
3. Energi Bersih
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) menawarkan sumber energi dengan emisi karbon rendah, berkontribusi pada pengurangan dampak perubahan iklim. Energi nuklir dianggap sebagai salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat sambil menjaga kelestarian lingkungan.
Tantangan dan Dampak Lingkungan
Meskipun memiliki berbagai manfaat, pemanfaatan teknologi nuklir tidak lepas dari tantangan, terutama terkait keberlanjutan dan dampak lingkungan.
1. Limbah Radioaktif
Salah satu isu utama dalam penggunaan energi nuklir adalah pengelolaan limbah radioaktif. Limbah ini memerlukan penanganan khusus dan penyimpanan jangka panjang untuk mencegah kontaminasi lingkungan. Jika tidak dikelola dengan baik, limbah radioaktif dapat mencemari tanah, air, dan udara, serta membahayakan kesehatan manusia dan ekosistem.
2. Risiko Kecelakaan
Kecelakaan di fasilitas nuklir, meskipun jarang, dapat memiliki dampak yang sangat merusak. Contoh yang paling terkenal adalah insiden Chernobyl dan Fukushima, yang menyebabkan pelepasan radiasi dalam skala besar dan memiliki efek jangka panjang pada kesehatan manusia serta lingkungan.
3. Dampak Penambangan Uranium
Proses ekstraksi uranium, bahan baku utama untuk reaktor nuklir, dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Penambangan uranium sering kali melibatkan penghilangan tanah dalam jumlah besar dan dapat mencemari tanah serta air dengan bahan kimia berbahaya. Hal ini dapat mengganggu ekosistem lokal dan berdampak negatif pada kesehatan manusia serta satwa liar.
Pendekatan Berkelanjutan dalam Pemanfaatan Nuklir
Untuk memastikan bahwa pemanfaatan teknologi nuklir di Indonesia berjalan secara berkelanjutan, berbagai langkah strategis perlu diterapkan. Salah satu aspek terpenting adalah pengelolaan limbah radioaktif.
Limbah hasil proses nuklir harus disimpan dengan standar keamanan tinggi untuk mencegah kontaminasi lingkungan. Penyimpanan jangka panjang di fasilitas yang dirancang khusus, dengan pemantauan ketat, menjadi solusi utama agar tidak berdampak pada ekosistem sekitar.
Baca Juga:
- Bahaya! Ini Dampak Pakai BBM RON 90 di Mesin RON 92
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Bisa Dipakai di Maret, Ini Syaratnya
- Ojol Wajib Tahu, Ini Bedanya THR dan BHR
Selain itu, keamanan fasilitas nuklir harus menjadi prioritas utama. Insiden seperti Chernobyl dan Fukushima menjadi pengingat bahwa kecelakaan di fasilitas nuklir dapat menimbulkan dampak jangka panjang. Oleh karena itu, penerapan teknologi terbaru dalam pemantauan dan pengamanan fasilitas menjadi suatu keharusan.
Pemerintah juga perlu memastikan adanya pelatihan berkala bagi tenaga ahli yang bekerja di sektor ini, sehingga mereka dapat merespons dengan cepat dan tepat terhadap situasi darurat.
Di sisi lain, sebelum fasilitas nuklir dibangun, perlu dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap dampak lingkungannya. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) harus menjadi bagian tak terpisahkan dalam setiap proyek nuklir. Hal ini penting untuk mengidentifikasi potensi risiko serta menyusun strategi mitigasi yang dapat mengurangi dampak negatif terhadap ekosistem dan masyarakat sekitar.
Jika dikelola dengan baik, nuklir memang dapat menjadi solusi bagi kebutuhan energi bersih di Indonesia. Namun, agar benar-benar berkelanjutan, pendekatan yang mengedepankan keselamatan, transparansi, dan perlindungan lingkungan harus menjadi pijakan utama dalam setiap kebijakan yang berkaitan dengan pemanfaatan energi nuklir di masa depan.