Pemerintah Kaji Mobil Nasional Baru, Kemungkinan Mobil Listrik?

Jakarta, sustainlifetoday.com – Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), Moeldoko, mengungkapkan bahwa pihaknya masih mengkaji skema pengembangan mobil nasional (mobnas), termasuk menentukan pabrikan yang berpeluang menjadi mitra dalam proyek tersebut.
Moeldoko menyebut sudah ada beberapa pabrikan luar negeri, khususnya dari China, yang menunjukkan minat untuk berkolaborasi dengan mitra lokal dalam pembangunan mobil nasional.
“Pabrikan-pabrikan besar dari luar, dari China khususnya, datang ke sini kolaborasi dengan mitra lokal memunculkan merek baru, bisa merek baru, bisa juga merek mereka yang ada di sana atau bisa juga kolaborasi antar merek,” kata Moeldoko saat ditemui usai konferensi pers Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2025 di Jakarta, Rabu (19/3).
Ia juga menyebut bahwa salah satu perusahaan yang berpotensi terlibat adalah Polytron, yang tengah bersiap menghadirkan merek baru dalam industri kendaraan listrik di Indonesia.
“Di antaranya Polytron, juga nanti akan memunculkan merek lain,” tambahnya.
Meski belum dipastikan apakah mobnas yang dikembangkan nanti berupa mobil listrik atau berbasis teknologi lain, Moeldoko menegaskan bahwa pemerintah telah memberikan dukungan penuh kepada para pabrikan yang ingin berinvestasi dalam industri kendaraan listrik di Indonesia.
Baca Juga:
- Jasa Marga Beri Diskon Tol 20 Persen saat Mudik Lebaran, Ini Syaratnya
- Pertamina Regional Indonesia Timur Perkuat GCG Lewat Workshop Business Judgement Rule
- Sampah Jadi Bahan Bakar Energi di Bantargebang, Zulhas: Sudah Ada Kemajuan
“Pemerintah juga memberikan akses dan kemudahan, sehingga menurut saya kendala investasi di Indonesia di sektor EV relatif tidak ada. Karena kebijakannya mendukung, berikutnya pasarnya sangat luas, kondisi kita juga sangat stabil, ini sangat mendukung investasi,” imbuhnya.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita juga menyampaikan bahwa pemerintah sedang menggodok rencana pengembangan mobil nasional dengan menggandeng pabrikan otomotif, salah satunya Polytron.
Sejarah Perjalanan Mobil Nasional
Upaya Indonesia dalam membangun mobil nasional telah berlangsung sejak era 1970-an dengan tujuan menciptakan kendaraan buatan dalam negeri yang mandiri dan mengurangi ketergantungan pada produk impor. Beberapa proyek yang pernah muncul antara lain Toyota Kijang, Timor, Bimantara, dan Esemka.
Salah satu produk terbaru dalam kategori mobil nasional adalah MV3 Garuda Limousine alias Maung Pindad, sebuah SUV yang diproduksi PT Pindad (Persero) dengan tingkat kandungan lokal mencapai 70 persen. Kendaraan ini digunakan sebagai mobil dinas oleh pejabat negara dalam Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Sebagai perbandingan, Malaysia telah sukses mengembangkan Proton sebagai mobil nasional sejak 1985 dengan dukungan pemerintah melalui proteksi pasar serta investasi dalam riset dan pengembangan teknologi. Sementara itu, pada Februari lalu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menghadiahkan mobil listrik nasional Turki, Togg T10X, kepada Presiden RI Prabowo Subianto sebagai simbol persahabatan dan kerja sama antara kedua negara.
Dengan perkembangan industri kendaraan listrik yang semakin pesat di Indonesia, langkah menuju mobil nasional berbasis EV semakin terbuka lebar. Namun, keputusan akhir mengenai skema dan mitra yang akan terlibat masih dalam tahap kajian oleh Periklindo dan pemerintah.