Konservasi Lingkungan, Gunung Slamet Diajukan Jadi Taman Nasional
JAKARTA, sustainlifetoday.com – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengajukan Gunung Slamet sebagai taman nasional kepada kementerian terkait. Langkah ini merupakan bagian dari strategi konservasi lingkungan yang sejalan dengan rencana pembangunan daerah Jawa Tengah tahun 2026.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menyampaikan pengajuan tersebut telah dilayangkan melalui surat resmi ke kementerian.
“Surat sudah diluncurkan ke Kementerian. Kita tunggu saja hasilnya. Daerah lain sudah ada, seperti di Gunung Lawu dan Merbabu,” ujar Luthfi di Kabupaten Batang, dilansir pada Jumat (25/4).
Rencana ini mendukung posisi Jawa Tengah sebagai lumbung pangan nasional. Menurut Luthfi, keberhasilan program tersebut sangat bergantung pada ketersediaan air dan perlindungan kawasan tangkapan air. Ia juga menekankan pentingnya evaluasi berkala terhadap serapan air tanah, sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah sejak 2021.
“Kalau perlu, sebulan sekali kita evaluasi agar serapan air tanah tidak habis dikonsumsi,” tegasnya.
Baca Juga:
- Papua di Ambang Krisis Ekologi Akibat Proyek Food Estate Nasional
- SIG Kembangkan Lahan Pascatambang Menjadi Sumber Ekonomi Berkelanjutan
- PGE Bangun Ekonomi Berbasis Lingkungan di Ulubelu
Selain fokus pada konservasi di wilayah pegunungan, Pemerintah Provinsi juga akan melanjutkan program rehabilitasi pesisir seperti “Mageri Laut”, yang mencakup penanaman mangrove di sepanjang kawasan pantai. Upaya ini melibatkan partisipasi masyarakat, baik dalam penanaman maupun pemeliharaan mangrove.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah, Widi Hartanto, menyatakan bahwa kajian teknis atas usulan taman nasional telah dilakukan.
Kawasan yang akan tercakup meliputi wilayah Kabupaten Brebes, Tegal, Pemalang, Purbalingga, dan Banyumas. Jika disetujui, status taman nasional akan memperkuat upaya perlindungan dan pelestarian Gunung Slamet secara menyeluruh.
