Trump Mulai Tutup Stasiun Pengisian Daya EV, Mobil Listrik akan Mati di AS?

Jakarta, sustainlifetoday.com – Pemerintahan Donald Trump mulai mengambil langkah konkret untuk menghambat pengembangan industri mobil listrik (EV) di Amerika Serikat. Setelah sebelumnya mencabut mandat kendaraan listrik era Joe Biden, kini pemerintahan Trump mulai menutup sejumlah stasiun pengisian daya (charging station) EV.
Lembaga Layanan Umum (GSA), yang mengatur bangunan milik pemerintah, dilaporkan akan menutup seluruh jaringan charging station EV yang mereka kelola. The Verge, mengutip laporan Tech Crunch pada Selasa (25/2), menyebut GSA mengoperasikan ratusan stasiun pengisian dengan total 8.000 colokan, yang selama ini digunakan untuk mengisi daya mobil listrik milik pemerintah dan pegawai negeri sipil (PNS).
Beberapa kantor regional dikabarkan telah mulai menutup stasiun pengisian di gedung mereka. Sumber dalam pemerintahan menyebut pegawai negeri telah menerima instruksi resmi untuk menutup charging station EV yang dikelola pemerintah.
Baca Juga:
- Luhut: Subsidi BBM Bisa Setop di 2027
- Subsidi BBM Dihapus pada 2027, Apa Saja Dampaknya?
- Mungkinkah Indonesia Lepas dari Ketergantungan Air Mineral Plastik?
Awal pekan ini, Radio Publik Colorado melaporkan adanya email internal yang menyatakan bahwa charging station di Denver Federal Center akan ditutup.
Langkah ini sejalan dengan kebijakan pemerintahan Trump yang berupaya memangkas beberapa lembaga pemerintah sebagai bagian dari strategi efisiensi yang dipimpin Elon Musk. Selain itu, pemerintah juga menarik dukungan untuk energi berkelanjutan, termasuk program infrastruktur pengisian daya EV.
Sejak kampanye, Trump memang dikenal sebagai pendukung energi fosil. Meskipun sempat melunak saat mendapat dukungan dari CEO Tesla, Elon Musk, ia tetap konsisten dalam kebijakan yang berpotensi memperlambat perkembangan industri kendaraan listrik di AS.