Waspada! Gelombang Tinggi 4 Meter Berpotensi Terjadi di Laut Indonesia

JAKARTA, sustainlifetoday.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi gelombang tinggi yang dapat mencapai empat meter di beberapa perairan Indonesia pada 10-13 Maret 2025.
Fenomena ini dipicu oleh kondisi sinoptik yang memengaruhi pola angin di wilayah Indonesia. BMKG mencatat pola angin di bagian utara Indonesia bergerak dari barat laut ke timur laut dengan kecepatan berkisar 8 hingga 25 knot, sementara di bagian selatan bergerak dari tenggara ke barat daya dengan kecepatan antara 6 hingga 20 knot.
Menurut keterangan resmi BMKG yang dikutip dari akun Instagram resminya pada Senin (10/3), kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna dan Laut Sulawesi bagian timur. Kondisi ini berpotensi memicu gelombang tinggi di sejumlah perairan, baik di wilayah barat maupun timur Indonesia.
BMKG merinci bahwa gelombang dengan ketinggian antara 1,25 hingga 2,5 meter berpotensi terjadi di beberapa perairan seperti Selat Malaka bagian utara, Samudra Hindia barat Kepulauan Nias, Selat Karimata bagian utara, Laut Jawa bagian barat dan tengah, serta beberapa wilayah di Indonesia timur, termasuk Laut Sulawesi, Laut Maluku, Laut Seram, dan Laut Arafuru bagian timur.
Baca Juga:
- Pemerintah Percepat Transformasi Sampah Jadi Energi Bersih
- Pemudik EV Harap Tenang, PLN Siapkan 1.000 Unit SPKLU di Jalur Trans Jawa-Sumatra
- BI Buka Layanan Tukar Uang Baru untuk Lebaran, Ini Jadwal dan Caranya
Gelombang dengan ketinggian ini dapat berisiko bagi keselamatan perahu nelayan, kapal tongkang, dan kapal ferry apabila kecepatan angin mencapai lebih dari 15 knot.
Sementara itu, gelombang dengan ketinggian antara 2,5 hingga 4 meter diperkirakan terjadi di Laut Natuna Utara, Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai, Samudra Hindia selatan Jawa Barat hingga NTB, serta beberapa perairan lainnya di wilayah barat Indonesia. Kondisi ini dapat berdampak pada aktivitas pelayaran, terutama bagi kapal-kapal berukuran kecil hingga menengah.
BMKG mengimbau masyarakat, terutama nelayan dan operator transportasi laut, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gelombang tinggi ini.
Selain itu, pihak berwenang diminta untuk terus memantau perkembangan cuaca guna mengantisipasi risiko yang mungkin terjadi di perairan terdampak. Dengan kondisi cuaca yang terus berubah, BMKG akan memberikan pembaruan secara berkala guna memastikan keselamatan di wilayah perairan Indonesia.