Makanan Nabati untuk Sahur, Baik untuk Tubuh dan Bumi

Jakarta, sustainlifetoday.com – Saat bulan Ramadan, sahur menjadi waktu krusial untuk mempersiapkan tubuh menjalani puasa sepanjang hari. Memilih menu sahur yang tepat tidak hanya berdampak positif bagi kesehatan, tetapi juga bagi kelestarian lingkungan.
Salah satu pilihan yang semakin populer adalah mengonsumsi makanan berbasis nabati, yaitu makanan yang berasal dari tumbuhan dan tidak mengandung produk hewani.
Contoh makanan nabati meliputi sayuran, buah-buahan, biji-bijian, kacang-kacangan, serta produk turunannya seperti tahu, tempe, dan susu nabati (almond, kedelai, atau oat).
Ahmad Sulaeman, ahli gizi dari IPB University, menekankan pentingnya mengonsumsi makanan bergizi seimbang saat sahur, termasuk protein nabati seperti kedelai, untuk menjaga energi selama berpuasa. Ia menyatakan bahwa kedelai dapat menjadi sumber energi yang baik dan seimbang selama berpuasa.
“Dalam 100 gram kurma, terdapat sekitar 299 kalori. Sementara itu, kedelai yang ada di dalam tempe tidak hanya berperan sebagai sumber energi, tetapi juga mengandung protein nabati yang berkualitas, lemak dengan asam lemak yang esensial, vitamin B, serat, serta isoflavon yang bermanfaat bagi kesehatan,” ujar Ahmad Sulaeman dalam laman IPB University dilansir pada Senin (17/3).
Manfaat Kesehatan dari Makanan Nabati saat Sahur
Mengonsumsi makanan nabati saat sahur menawarkan berbagai manfaat kesehatan:
- Kaya Nutrisi
Makanan nabati mengandung vitamin, mineral, serat, dan antioksidan yang dibutuhkan oleh tubuh. Kandungan serat yang tinggi membantu menjaga kesehatan pencernaan dan memberikan rasa kenyang lebih lama, sehingga membantu menahan lapar selama berpuasa.
- Sumber Protein Nabati
Protein penting untuk menjaga energi dan fungsi tubuh selama puasa. Sumber protein nabati seperti tahu, tempe, kacang merah, dan kacang kedelai dapat menjadi alternatif yang baik untuk memenuhi kebutuhan protein saat sahur.
- Menjaga Kesehatan Pencernaan
Serat dalam makanan nabati membantu menjaga kesehatan pencernaan dan mengurangi risiko sembelit selama puasa.
Dampak Positif bagi Lingkungan
Selain manfaat kesehatan, mengonsumsi makanan nabati juga berdampak positif bagi lingkungan:
- Mengurangi Jejak Karbon
Produksi makanan nabati umumnya menghasilkan emisi gas rumah kaca yang lebih rendah dibandingkan dengan produksi daging. Dengan beralih ke pola makan nabati, kita dapat mengurangi jejak karbon dan berkontribusi pada pelestarian lingkungan.
- Penggunaan Sumber Daya yang Lebih Efisien
Pertanian tanaman pangan cenderung memerlukan lebih sedikit air dan lahan dibandingkan dengan peternakan hewan, sehingga membantu konservasi sumber daya alam.
Dengan memilih makanan nabati saat sahur, kita tidak hanya menjaga kesehatan tubuh selama berpuasa tetapi juga berkontribusi pada kelestarian bumi. Langkah sederhana ini dapat membawa dampak positif yang signifikan bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar.
Baca Juga: