Masyarakat Mengeluh Lonjakan Tagihan Listrik Pascadiskon, Ini Klarifikasi PLN

Jakarta, sustainlifetoday.com – Sejumlah pelanggan PLN mengeluhkan lonjakan tagihan listrik pada bulan Ramadan lalu. PT PLN (Persero) pun buka suara dan menjelaskan bahwa peningkatan konsumsi serta berakhirnya program diskon menjadi penyebab utama.
“Lonjakan tagihan setelah masa diskon bisa disebabkan oleh pola pemakaian listrik yang meningkat,” ujar VP Komunikasi Korporat PLN, Grahita Muhammad, Selasa (8/4).
Ia menambahkan bahwa program diskon tarif 50 persen yang diberlakukan pada Januari–Februari telah resmi berakhir per 1 Maret 2025, dan tarif kembali ke angka normal. Hal inilah yang kemungkinan dianggap pelanggan sebagai kenaikan.
Baca Juga:
- Kemensos: Rekrutmen Murid dan Guru Sekolah Rakyat Dimulai April
- Aktivitas Merapi Meningkat, Lava Meluncur Hingga 1,8 Km
- Atasi Hama Tikus, Prabowo Beri Bantuan Burung Hantu untuk Petani
Namun, Grahita menegaskan bahwa tarif listrik untuk kuartal II 2025 (April–Juni) tetap stabil, baik untuk pelanggan subsidi maupun nonsubsidi.
“Keputusan pemerintah menjaga tarif tetap ini diambil untuk melindungi daya beli masyarakat,” jelasnya.
PLN mengimbau pelanggan memantau konsumsi melalui aplikasi PLN Mobile. “Kenaikan tagihan pasti sejalan dengan konsumsi. Pelanggan dapat melihat riwayat pemakaian bulanan mereka secara mandiri,” tutupnya.