Stop Buang Minyak Jelantah Sembarangan! Ini Dampaknya

Jakarta, sustainlifetoday.com – Banyak orang mungkin tidak sadar bahwa minyak goreng bekas atau minyak jelantah yang dibuang sembarangan dapat menimbulkan dampak serius bagi lingkungan. Tanpa pengolahan yang tepat, minyak jelantah dapat mencemari tanah, menyumbat saluran air, bahkan merusak ekosistem perairan. Namun, tahukah Sustain Peeps bahwa minyak jelantah ternyata bisa diolah kembali menjadi produk yang lebih bermanfaat, seperti sabun, lilin, hingga biodiesel?
Dampak Buruk Minyak Jelantah bagi Lingkungan dan Kesehatan
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal PPKM pada 2023, minyak jelantah yang dibuang langsung ke saluran air dapat menyebabkan penyumbatan karena minyak akan membeku dan menempel di dinding pipa. Dalam jangka panjang, ini bisa memicu banjir akibat drainase yang tersumbat.
Tak hanya itu, pembuangan minyak jelantah ke tanah dapat mencemari sumber air tanah, yang akhirnya berisiko masuk ke dalam konsumsi manusia. Penelitian dari Waste4Change pada 2023 menemukan bahwa satu liter minyak jelantah bisa mencemari hingga 1.000 liter air bersih. Hal ini tentu sangat mengkhawatirkan, terutama di wilayah perkotaan yang masih bergantung pada air tanah sebagai sumber utama kebutuhan sehari-hari.
Dari sisi kesehatan, penggunaan minyak jelantah secara berulang kali juga berbahaya. Minyak yang dipanaskan berulang kali dapat menghasilkan senyawa beracun, seperti akrolein dan radikal bebas, yang dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan kanker.
Minyak Jelantah Bisa Jadi Apa?
Daripada mencemari lingkungan atau membahayakan kesehatan, minyak jelantah sebenarnya bisa diolah kembali menjadi berbagai produk yang bermanfaat. Berikut beberapa cara pengolahan yang bisa dilakukan:
1. Biodiesel: Alternatif Energi Ramah Lingkungan
Salah satu cara terbaik memanfaatkan minyak jelantah adalah mengubahnya menjadi biodiesel. Proses ini melibatkan pemurnian minyak dan pencampuran dengan bahan kimia tertentu agar bisa digunakan sebagai bahan bakar pengganti solar.
Baca Juga:
- Ancaman Iklim Bisa Membuat Secangkir Kopi Jadi Tinggal Kenangan di 2050
- Mungkinkah Indonesia Lepas dari Ketergantungan Air Mineral Plastik?
- Sampah Makanan Selalu Melonjak saat Ramadhan, Bagaimana Mengatasinya?
Menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) tahun 2023, Indonesia mampu memenuhi 32% kebutuhan biodiesel nasional dengan memanfaatkan minyak jelantah yang dikelola dengan baik. Biodiesel dari minyak jelantah juga dapat mengurangi emisi CO₂ hingga 91,7% dibandingkan dengan bahan bakar fosil.
Dr. Budi Santoso, pakar lingkungan dari Universitas Indonesia, menegaskan, “Pengolahan minyak jelantah menjadi biodiesel adalah solusi keberlanjutan yang dapat membantu mengurangi pencemaran lingkungan sekaligus mendukung ketahanan energi nasional,”
2. Sabun Cuci dan Lilin Aromaterapi
Selain biodiesel, minyak jelantah juga bisa dijadikan bahan dasar pembuatan sabun cuci dan lilin aromaterapi. Proses pembuatannya cukup sederhana dan bisa dilakukan secara rumahan.
Sabun dari minyak jelantah biasanya dicampur dengan soda api dan minyak esensial agar memiliki aroma yang wangi. Menurut laporan dari Journal of Applied Research on Chemical Engineering pada 2023, sabun berbahan dasar minyak jelantah memiliki daya cuci yang cukup baik serta dapat mengurangi limbah minyak yang mencemari lingkungan.
3. Daur Ulang Lewat Program Bank Jelantah
Bagi Sustain Peeps yang tidak memiliki waktu untuk mengolah minyak jelantah sendiri, saat ini sudah banyak program daur ulang minyak jelantah, seperti bank jelantah yang menerima minyak bekas untuk kemudian diolah kembali.
Di Jakarta dan Tangerang, misalnya, startup seperti Rekosistem menyediakan layanan penjemputan minyak jelantah langsung dari rumah. Minyak yang terkumpul akan diolah menjadi biodiesel atau produk ramah lingkungan lainnya.
“Kontribusi kecil seperti mengumpulkan minyak jelantah dan mengirimkannya ke bank jelantah bisa berdampak besar dalam mengurangi limbah domestik,” ujar Yasmine Putri, pendiri gerakan Zero Waste Indonesia.
Bagaimana Cara Mengumpulkan dan Menyimpan Minyak Jelantah?
Agar minyak jelantah bisa didaur ulang dengan baik, berikut beberapa langkah yang bisa Sustain Peeps lakukan:
Saring Minyak: Pastikan minyak yang dikumpulkan sudah disaring dari sisa makanan agar tidak cepat membusuk.
Simpan di Botol Bersih: Gunakan botol plastik atau jerigen untuk menyimpan minyak jelantah yang sudah dingin.
Jangan Campur dengan Zat Lain: Hindari mencampur minyak jelantah dengan air atau bahan kimia lain agar tetap bisa didaur ulang.
Serahkan ke Pihak Pengelola: Bawa minyak jelantah ke bank jelantah terdekat atau gunakan layanan penjemputan dari penyedia jasa daur ulang seperti Rekosistem.
Mengelola minyak jelantah dengan benar bukan hanya tentang menjaga lingkungan, tetapi juga membuka peluang untuk energi yang lebih bersih dan produk yang lebih ramah lingkungan. Dengan memilih untuk mendaur ulang minyak jelantah, Sustain Peeps turut berkontribusi dalam mengurangi pencemaran air, menjaga kesehatan masyarakat, serta mendukung transisi energi hijau di Indonesia.
Jadi, masih mau buang minyak jelantah sembarangan? Yuk, mulai langkah kecil demi keberlanjutan.