Pasar Tradisional Lebih Ramah Lingkungan dibanding Supermarket, Kok Bisa?

Jakarta, sustainlifetoday.com – Pernahkah kalian berpikir bahwa pilihan tempat berbelanja bisa berdampak besar bagi lingkungan? Selama ini, banyak orang lebih memilih supermarket untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari karena kenyamanan dan ketersediaannya yang lebih luas. Namun, tahukah kalian bahwa pasar tradisional justru lebih ramah lingkungan dibandingkan supermarket?
Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 2021, limbah plastik dari sektor ritel modern terus meningkat, dengan supermarket menjadi salah satu penyumbang utama. Sebaliknya, pasar tradisional cenderung lebih minim penggunaan plastik karena masih mengandalkan metode transaksi yang lebih sederhana dan langsung.
1. Pasar Tradisional Minim Plastik, Supermarket Penuh Sampah Sekali Pakai
Salah satu perbedaan terbesar antara pasar tradisional dan supermarket adalah cara pengemasan barang. Di supermarket, hampir semua produk dikemas dalam plastik, styrofoam, atau bahan lain yang sulit terurai. Mulai dari sayuran yang dibungkus plastik hingga makanan yang disegel dalam wadah sekali pakai.
Di sisi lain, pasar tradisional lebih fleksibel dalam hal pengemasan. Banyak pedagang masih menggunakan kertas, daun pisang, atau langsung menyerahkan produk tanpa kemasan tambahan. Bahkan, pembeli bisa membawa wadah sendiri untuk belanja, sehingga lebih sedikit limbah yang dihasilkan.
Menurut Dr. Siti Nurul Aini, ahli lingkungan dari Universitas Indonesia, “Pasar tradisional menawarkan alternatif yang lebih berkelanjutan karena pola belanja yang lebih minim kemasan. Ini adalah kebiasaan yang harus dipertahankan dan dikembangkan di era modern,”
2. Transportasi dan Rantai Distribusi yang Lebih Pendek
Supermarket biasanya mengandalkan produk-produk dari pemasok besar yang didistribusikan melalui rantai pasokan panjang, sering kali melibatkan pengiriman lintas kota atau bahkan lintas negara. Proses ini meningkatkan jejak karbon karena penggunaan bahan bakar dalam transportasi yang tinggi.
Sebaliknya, pasar tradisional lebih sering mendapatkan barang dagangannya dari petani atau produsen lokal. Rantai pasokan yang lebih pendek ini mengurangi emisi karbon secara signifikan. Misalnya, sayuran yang dijual di pasar lokal biasanya berasal dari daerah sekitarnya, sehingga tidak membutuhkan perjalanan jauh seperti di supermarket.
3. Supermarket Lebih Rawan Food Waste
Sustain Peeps, tahukah kalian bahwa supermarket membuang banyak makanan yang masih layak konsumsi hanya karena tidak memenuhi standar estetika? Buah dan sayuran yang tampak “jelek” atau sedikit cacat sering kali dibuang karena tidak sesuai dengan standar visual supermarket.
Sementara itu, di pasar tradisional, produk seperti ini tetap dijual dan dibeli oleh pelanggan karena harganya lebih murah dan masyarakat lebih menerima bentuk alami dari bahan pangan. Hal ini membantu mengurangi food waste, yang menjadi salah satu penyebab utama emisi gas rumah kaca.
Baca Juga:
- Ancaman Iklim Bisa Membuat Secangkir Kopi Jadi Tinggal Kenangan di 2050
- 5 Kafe dengan Konsep Ramah Lingkungan di Jakarta, Wajib Dicoba!
- Sampah Makanan Selalu Melonjak saat Ramadhan, Bagaimana Mengatasinya?
Menurut laporan FAO (Food and Agriculture Organization), sekitar 1,3 miliar ton makanan terbuang setiap tahunnya, dan supermarket berkontribusi besar dalam jumlah ini.
4. Mendukung Ekonomi Lokal dan Keberlanjutan Sosial
Berbelanja di pasar tradisional tidak hanya lebih ramah lingkungan, tetapi juga membantu perekonomian masyarakat kecil. Pedagang di pasar tradisional biasanya adalah usaha mikro yang menggantungkan hidupnya pada perdagangan harian, berbeda dengan supermarket yang umumnya dimiliki oleh korporasi besar.
Menurut data BPS, sektor pasar tradisional menyerap lebih banyak tenaga kerja informal dibandingkan ritel modern. Dengan memilih belanja di pasar tradisional, kita turut mendukung keberlanjutan sosial dan kesejahteraan komunitas lokal.
Bukan berarti supermarket tidak bisa lebih ramah lingkungan, tetapi butuh perubahan sistem yang besar. Beberapa supermarket mulai mengadopsi sistem bulk store untuk mengurangi kemasan plastik, serta bekerja sama dengan petani lokal untuk mendukung rantai pasokan yang lebih pendek.
Namun, sampai perubahan ini terjadi secara luas, pasar tradisional tetap menjadi pilihan yang lebih hijau bagi Sustain Peeps yang ingin berbelanja dengan dampak lingkungan yang lebih kecil. Jika tetap ingin berbelanja di supermarket, kita bisa membawa tas belanja sendiri, memilih produk tanpa kemasan plastik, dan mengurangi pembelian barang-barang sekali pakai.