Berpotensi Sebabkan Banjir Rob, Apa Itu Worm Moon?

Jakarta, sustainlifetoday.com – Bulan purnama Worm Moon, yang bertepatan dengan fase bulan perige dan gerhana bulan di belahan utara-selatan Bumi, diprediksi akan meningkatkan risiko banjir rob di kawasan pesisir Indonesia pada pertengahan dan akhir Maret 2025.
Direktur Bidang Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo, menyatakan bahwa fenomena ini diperkirakan terjadi pada 14 dan 29 Maret 2025. Kombinasi antara fase bulan purnama dan perige, ketika bulan berada pada titik terdekatnya dengan Bumi, dapat memicu kenaikan pasang air laut yang lebih tinggi dari biasanya.
“Potensi banjir pesisir ini dapat berdampak pada berbagai aktivitas seperti bongkar muat di pelabuhan, aktivitas pemukiman pesisir, serta tambak perikanan dan garam,” kata Eko, Rabu (12/3), dikutip dari Antara.
Lalu, Apa Itu Worm Moon?
Worm Moon memiliki sejarah penamaan yang berasal dari tradisi penduduk asli Amerika. Menurut situs astronomi Astro Backyard, bulan purnama ini menandai peralihan musim dingin ke musim semi, saat tanah yang beku mulai mencair dan cacing tanah muncul ke permukaan.
Baca Juga:
- Walhi Laporkan 47 Perusahaan ke Kejagung atas Dugaan Perusakan Lingkungan
- Upaya Kurangi Plastik, BRIN Kembangkan Wadah Makanan dari Pelepah Pisang
- Meneladani Nilai dan Makna Keberlanjutan di Malam Nisfu Syaban, Ini Caranya!
Dalam kalender astronomi, ada 12 bulan purnama dalam setahun, meskipun dalam kondisi tertentu bisa mencapai 14 jika terjadi fenomena langka. Beberapa bulan purnama memiliki nama khusus, seperti Wolf Moon di Januari dan Snow Moon di Februari.
Dengan potensi dampak terhadap lingkungan dan masyarakat pesisir, BMKG mengimbau agar warga yang berada di daerah rawan banjir rob tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi cuaca serta kondisi pasang surut laut.