Truk Jadi Biang Emisi, AHY Dorong Dekarbonisasi Transportasi Berat

Jakarta, sustainlifetoday.com – Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengungkapkan bahwa lebih dari 35% emisi karbon dioksida (CO₂) nasional berasal dari truk barang dan kendaraan berat. Angka ini menjadikan sektor transportasi berat sebagai salah satu kontributor utama krisis iklim di Indonesia.
“Truk barang dan kendaraan berat menyumbang lebih dari 35 persen emisi CO₂ nasional. Ini menyebabkan masalah kesehatan yang serius dan memperburuk pemanasan global,” tegas AHY dilansir pada Kamis (29/5).
AHY menyuarakan pentingnya dekarbonisasi sektor transportasi, khususnya kendaraan berat, sebagai kunci menuju ketahanan energi dan target emisi nol bersih (net-zero) pada 2060.
Baca Juga:
- Polri dan KLHK Perkuat Penegakan Hukum dan Edukasi Lingkungan
- Muhammadiyah Dorong Gerakan Green Masjid untuk Kehidupan Berkelanjutan
- BMKG Prediksi Fenomena Kemarau Basah Terjadi hingga Bulan Agustus
Ia menegaskan bahwa pembangunan transportasi harus berorientasi pada keberlanjutan, tahan terhadap tantangan geografis Indonesia yang luas, serta mampu mengurangi beban ekologis dan risiko kesehatan masyarakat.
“Tindakan hari ini menentukan masa depan bumi kita, termasuk anak cucu kita,” ujar AHY.
Data dari Kementerian ESDM menunjukkan bahwa dari total 11 juta kendaraan di Indonesia, sektor transportasi menyumbang lebih dari 35 juta ton emisi CO₂. Sementara itu, truk menyumbang lebih dari 50 juta ton.
Dengan proyeksi pertumbuhan armada kendaraan seiring pembangunan ekonomi, dekarbonisasi transportasi menjadi mutlak untuk mencegah lonjakan emisi di masa depan.
Kementerian ESDM menegaskan bahwa arah pembangunan sektor transportasi harus memastikan kualitas hidup masyarakat tetap terjaga, sejalan dengan transisi menuju mobilitas hijau.