PT Timah Perkuat Komitmen Lingkungan Lewat Reklamasi Darat dan Laut

Jakarta, sustainlifetoday.com — PT Timah menegaskan komitmennya dalam menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan melalui pengelolaan pertambangan yang berkelanjutan.
Departement Head Corporate Communication PT Timah, Anggi Siahaan, menyampaikan bahwa perusahaan semakin fokus pada praktik keberlanjutan sebagai bagian dari strategi jangka panjang.
“Upaya ini tidak hanya bertujuan untuk menjaga ekosistem, tetapi juga memastikan keberlanjutan operasional perusahaan di masa depan,” ujar Anggi di Pangkalpinang, Kamis (5/6).
Sebagai bagian dari holding industri pertambangan MIND ID, PT Timah menjalankan berbagai inisiatif lingkungan, mulai dari reklamasi lahan darat dan laut, konservasi biodiversitas, hingga pemantauan kualitas air laut dan efisiensi energi. Perusahaan juga mendukung target nasional menuju net zero emission.
Baca Juga:
- Muhammadiyah Terus Dorong Gerakan Green Hajj dan Green Kurban
- Kendaraan Tak Lulus Uji Emisi Terancam Pidana dan Denda Rp 50 Juta
- Indonesia Berpotensi Raup Rp 29 Triliun Jika Percepat Transisi Energi Terbarukan
Reklamasi darat dilakukan melalui revegetasi dan bentuk reklamasi lainnya. Sepanjang 2015–2024, PT Timah telah mereklamasi 3.222,28 hektar lahan bekas tambang di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Sementara itu, reklamasi laut dilakukan melalui beragam pendekatan seperti penenggelaman fish shelter, pemasangan artificial reef, transplantasi karang, penanaman mangrove, serta restocking cumi dan kepiting bakau.
Di Bangka Belitung, sejak 2016 hingga 2024, PT Timah telah menenggelamkan 1.475 unit transplantasi karang, 3.105 unit fish shelter, dan 7.680 unit artificial reef. Perusahaan juga telah merilis kembali 40.435 ekor cumi ke habitat laut.
Di Provinsi Kepulauan Riau, reklamasi laut dilakukan melalui pemasangan penahan abrasi sepanjang 2.360 meter, penanaman mangrove seluas 12,81 hektar, dan restocking kepiting sebanyak 3.800 ekor selama periode 2017–2024.
Langkah-langkah ini menurut Anggi merupakan bagian dari tanggung jawab perusahaan untuk turut serta menjaga kelestarian laut dan pesisir, sembari memastikan bahwa aktivitas pertambangan tetap memperhatikan aspek ekologi.