Gunung Rinjani Kembali Dibuka untuk Pendakian, Ini Aturan Barunya

Jakarta, sustainlifetoday.com – Setelah beberapa bulan ditutup, jalur pendakian Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat (NTB) akhirnya akan kembali dibuka pada 3 April 2025. Keputusan ini diambil oleh Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) setelah mempertimbangkan kondisi ekosistem yang mulai pulih serta prakiraan cuaca dari BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid Lombok yang dinilai sudah memungkinkan untuk aktivitas pendakian.
Kepala Balai TNGR, Yarman, mengatakan bahwa pembukaan jalur pendakian dilakukan secara penuh dengan kapasitas kuota 100 persen dari jumlah normal. Para pendaki yang ingin menikmati keindahan Rinjani dapat mendaki maksimal selama empat hari tiga malam.
“Kami memutuskan untuk membuka kembali pendakian Gunung Rinjani setelah mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk kondisi cuaca dan ekosistem. Kami berharap para pendaki dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan tetap menjaga kelestarian alam,” ujar Yarman di Mataram, Senin (24/3).
Terdapat enam jalur pendakian yang resmi dibuka untuk wisatawan, yakni jalur Senaru, Torean, Aikberik, Sembalun, Timbanuh, dan Tetebatu. Masing-masing jalur ini memiliki karakteristik tersendiri yang menawarkan pengalaman berbeda bagi para pendaki. Jalur Sembalun, misalnya, dikenal dengan rutenya yang lebih terbuka dan menawarkan panorama padang savana yang luas, sementara jalur Senaru lebih populer bagi pendaki yang ingin menikmati keindahan Danau Segara Anak.
Baca Juga:
- Dukung Keberlanjutan, Bank Mandiri Optimalkan Sistem Daur Ulang dan Akses Air Bersih
- Pertamina Pastikan Kesiapan Stok BBM Jelang Lebaran
- Harga Karbon Kanada di Ujung Tanduk, Apa Artinya bagi Transisi Energi?
Untuk mendukung sistem pendakian yang lebih tertib, pemesanan tiket masuk kawasan hanya bisa dilakukan secara online melalui aplikasi eRinjani mulai 25 Maret 2025. Kebijakan ini diterapkan untuk mengontrol jumlah pengunjung serta memastikan keamanan dan kenyamanan selama perjalanan.
Di sisi lain, Balai TNGR terus menggaungkan program Go Rinjani Zero Waste 2025 guna menjaga kebersihan jalur pendakian. Yarman menegaskan pentingnya kesadaran para pendaki untuk tidak meninggalkan sampah selama perjalanan.
“Kami ingin memastikan bahwa Gunung Rinjani tetap terjaga keindahannya. Oleh karena itu, kami mengimbau semua pendaki untuk membawa kembali sampah mereka dan mematuhi aturan yang telah ditetapkan,” tambahnya.
Dengan pembukaan kembali jalur pendakian ini, diharapkan sektor pariwisata NTB kembali bergeliat. Gunung Rinjani, yang merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia, selalu menarik minat pendaki lokal maupun mancanegara. Selain sebagai tempat rekreasi, kawasan ini juga memiliki nilai ekologis yang penting, sehingga keseimbangan antara pariwisata dan konservasi harus tetap dijaga.