BRIN Kembangkan Sampah Plastik Jadi Bahan Bakar Alternatif

Jakarta, sustainlifetoday.com – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Pemerintah Kabupaten Banjarnegara mengembangkan teknologi pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar alternatif (petasol) menggunakan mesin fast pyrolysis (faspol). Inovasi ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam pengelolaan sampah sekaligus menyediakan energi ramah lingkungan.
“Kami melihat ini sebagai solusi inovatif yang tidak hanya menangani masalah sampah plastik, tetapi juga berkontribusi dalam penyediaan energi alternatif,” ujar Kepala Pusat Riset Sistem Produksi Berkelanjutan dan Penilaian Daur Hidup (PR SPBPDH) BRIN, Nugroho Adi Sasongko, dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (24/3).
Koordinator Kelompok Riset Valorisasi Sumber Daya dalam Rekayasa Sirkular Berkelanjutan PR SPBPDH BRIN, Tri Martini Patria, menambahkan bahwa teknologi ini memiliki nilai ekonomi yang menjanjikan.
“Dengan prinsip ekonomi sirkular, proses ini tidak hanya mengurangi volume sampah plastik, tetapi juga menghasilkan bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan,” katanya.
Baca Juga:
- Antisipasi Letusan Gunung Fuji, Jepang Rilis Panduan Darurat
- Ini Profil Lieng-Seng Wee yang Menjabat Director Risk & Sustainability Danantara
- Kemenhut Catat Lonjakan Deforestasi, Hutan Indonesia Kian Tergerus
Peneliti PR SPBPDH BRIN, Heru Susanto, mengungkapkan bahwa petasol telah melalui uji laboratorium di BRIN dan Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Hasilnya menunjukkan bahwa bahan bakar ini memenuhi standar setara minyak solar B0.
“Semakin bersih dan kering sampah plastik yang diolah, semakin baik yield dan kualitas bahan bakarnya,” jelasnya.
Kolaborasi antara BRIN dan Pemkab Banjarnegara ini menjadi langkah nyata dalam mendukung transisi energi berkelanjutan serta pengelolaan sampah yang lebih efektif.