Ukuran Ikan Badut Terus Menyusut Akibat Suhu Laut Meningkat

Jakarta, sustainlifetoday.com — Perubahan iklim bukan hanya berdampak pada cuaca ekstrem di darat, tapi juga mengguncang dunia bawah laut. Di antara yang paling terdampak adalah spesies ikonik laut tropis: ikan badut, atau clownfish. Terkenal karena warna oranye cerahnya dan hubungan simbiotiknya dengan anemon, spesies ini kini menunjukkan tanda-tanda adaptasi mengejutkan terhadap suhu laut yang semakin memanas.
Mengutip dari laman Euronews pada Rabu (28/5), penelitian terbaru yang dipublikasikan di jurnal Science Advances menunjukkan bahwa ikan badut di perairan Teluk Kimbe, Papua Nugini, menyusut secara fisik selama gelombang panas laut ekstrem tahun 2023. Dari 134 ikan yang diteliti, lebih dari 75% mengalami penurunan ukuran tubuh secara signifikan.
“Awalnya kami terkejut melihat bahwa mereka benar-benar menyusut,” kata Morgan Bennett-Smith dari Universitas Boston.
Para peneliti menduga penyusutan ini bisa disebabkan oleh mekanisme biologis ekstrem, termasuk kemungkinan penyerapan kembali struktur tulang demi menghemat energi.
Baca Juga:
- Pupuk Kaltim Targetkan Penurunan Emisi Lewat Biomassa
- Perubahan Iklim Bisa Mengubah Rasa Anggur di Masa Depan
- Studi: Perubahan Iklim Ancam 25% Spesies Hewan Global
Tak hanya menyusut secara individual, pasangan ikan badut yang sedang berkembang biak ternyata juga menyinkronkan ukuran tubuh mereka. Betina tetap mempertahankan ukuran tubuh yang sedikit lebih besar untuk menjaga struktur sosial dan sistem reproduksi yang unik, dimana sebuah bentuk adaptasi sosial yang mencerminkan kecerdasan ekologis luar biasa.
Menurut Simon Thorrold, ahli ekologi laut dari Woods Hole Oceanographic Institution, penyusutan tubuh ini dapat menjadi strategi jangka pendek yang membantu ikan badut bertahan selama periode stres panas ekstrem. Namun, belum ada jaminan mereka bisa terus bertahan bila suhu laut terus meningkat akibat emisi karbon global.
Sementara itu, Melissa Versteeg dari Universitas Newcastle menambahkan bahwa ikan badut masih memiliki kemampuan untuk kembali tumbuh ketika suhu laut menurun, memberi secercah harapan bahwa ekosistem laut belum sepenuhnya kehilangan daya tahan alaminya.
Dampak Krisis Iklim Terhadap Satwa Laut
Fenomena ini bukan yang pertama. Beberapa spesies lain seperti iguana laut di Galapagos juga diketahui mengecil ukurannya saat menghadapi tekanan panas selama fenomena El Niño. Namun ini adalah kali pertama penyusutan drastis ditemukan pada ikan terumbu karang seperti ikan badut.
Ikan badut yang dikenal luas karena film Finding Nemo ini memang memiliki karakter unik: semua lahir sebagai jantan, dan individu terbesar akan berubah menjadi betina. Mereka hidup di perairan dangkal, jernih, dan hangat seperti di wilayah Indonesia, Papua Nugini, hingga Great Barrier Reef di Australia. Namun habitat ini kini berada dalam tekanan akibat pemanasan laut, pemutihan anemon, dan kerusakan terumbu karang.