PLN Luncurkan Program Desa Berdaya Rumput Laut di Nusa Lembongan, Dorong Ekonomi Berkelanjutan Warga Pesisir

Jakarta, sustainlifetoday.com — PT PLN (Persero) bersama Yayasan Jaga Alam Sejahtera resmi meluncurkan program Desa Berdaya Rumput Laut di Desa Jungut Batu, Nusa Lembongan, Bali, pada Selasa (20/5). Program ini menjadi bagian dari inisiatif Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN yang bertujuan memberdayakan masyarakat pesisir melalui budidaya rumput laut berkelanjutan.
Program ini menghidupkan kembali potensi rumput laut sebagai komoditas strategis di kawasan wisata yang dikenal dengan keindahan lautnya. Melalui pendekatan pelatihan, pendampingan, inovasi budidaya, hingga pemasaran, program ini telah berhasil meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani lokal.
“Komponen program mencakup fasilitas seperti bank bibit unggul dan teknologi pengering. Kami optimistis program ini membawa dampak jangka panjang bagi masyarakat,” ujar Ketua Harian Yayasan Jaga Alam Sejahtera, Mayuni.
Deputi SDM, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN, Tedi Bharata, turut mengapresiasi program tersebut. Ia menyebut rumput laut sebagai komoditas bernilai tinggi, baik untuk pariwisata maupun produk olahan seperti nori. “Kolaborasi adalah kunci keberhasilan. PLN telah menjadi mitra yang solid sejak awal,” ujarnya.
Baca Juga:
- China, Jepang, Korsel Berebut Pengaruh Energi Bersih di ASEAN
- DPR Dukung Implementasi Biodiesel B50 di Tahun 2026
- Julian Assange Kenakan Kaos Bertuliskan 4.986 Nama Anak Korban Serangan Gaza
Dalam pelaksanaannya, PLN tidak hanya menyalurkan bantuan alat dan sarana budidaya, tetapi juga mengadakan sosialisasi kepada 54 warga, membangun komunikasi dengan perangkat desa, serta menggagas pembentukan koperasi petani. Universitas Udayana pun dilibatkan untuk pendampingan teknis demi memastikan keberlanjutan program secara ilmiah.
Hasilnya, produksi rumput laut meningkat hingga empat kali lipat dibanding metode tradisional. Pendapatan petani naik antara 20 hingga 40 persen, dan lebih dari 50 warga kini terlibat aktif dalam rantai usaha ini. Dua hektare lahan laut yang sebelumnya terbengkalai juga telah kembali produktif.
“Kami ingin menyalakan masa depan. Program ini tidak hanya menggerakkan ekonomi lokal, tetapi juga menjaga kelestarian terumbu karang dan membuka peluang pariwisata edukatif,” ujar Gregorius Adi Trianto, EVP Komunikasi Korporat & TJSL PLN.
Program ini juga berkontribusi langsung pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), termasuk pengentasan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja, mitigasi perubahan iklim, dan pelestarian ekosistem laut.
Ke depan, PLN bersama mitra akan memperluas jaringan pemasaran, menjajaki ekspor produk turunan rumput laut, dan mengembangkan wisata edukatif berbasis rumput laut, menjadikan Desa Jungut Batu sebagai model pengembangan ekonomi hijau di kawasan pesisir.