Kementerian Kebudayaan Gelar Mitigasi Kebakaran di Ruang Kerja

Jakarta, sustainlifetoday.com – Direktorat Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan (Ditjen PPP Kebudayaan) Kementerian Kebudayaan menggelar Seminar dan Workshop “Mitigasi Kebakaran di Ruang Kerja” di Museum Kebangkitan Nasional (Muskitnas), Jakarta pada Kamis (19/6).
Kegiatan ini digelar sebagai respons terhadap tingginya risiko kebakaran yang setiap harinya mengancam lingkungan kerja maupun pemukiman di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri, terjadi 11.768 kebakaran sepanjang 2021 atau rata-rata 1,34 kejadian per jam. Total korban jiwa mencapai 424 orang, sementara kerugian ekonomi ditaksir Rp29,38 triliun.
Sekretaris Ditjen Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan Judi Wahjudin menyampaikan bahwa kebakaran merupakan ancaman nyata, termasuk bagi instansi pemerintah.
“Kebakaran menjadi salah satu ancaman nyata bagi siapa saja, termasuk kami para pekerja di Kementerian Kebudayaan,” katanya.
Ia berharap seminar ini menciptakan respons bencana berbasis komunitas yang tangguh serta mampu mengurangi risiko jiwa dan kerugian material di masa depan.
Hal senada disampaikan oleh Kepala Museum Kebangkitan Nasional Nur Khozin, yang menekankan pentingnya kesiapsiagaan karena lokasi Muskitnas berdampingan langsung dengan pemukiman padat.
“Muskitnas berdampingan dengan pemukiman. Sudah tiga kali terjadi kebakaran yang melanda pemukiman di sekitar museum. Kegiatan ini penting agar kami bisa mengantisipasi kemungkinan terjadinya kebakaran melanda Muskitnas, lalu bagaimana mengatasinya jika terjadi kebakaran,” ujarnya.
Kegiatan ini diikuti 52 peserta dari satuan kerja di lingkungan Ditjen Kebudayaan, termasuk karyawan Muskitnas. Seminar menghadirkan para pakar, seperti Unggul Wahyudono sebagai Direktur LSP Proteksi Kebakaran MPK2I yang memberikan pembekalan mengenai dasar-dasar api, Budi Haryono sebagai Kabid Pencegahan Kebakaran Dinas Gulkarmat DKI Jakarta yang menjelaskan langkah-langkah pencegahan, serta M Tasor sebagai Kasie Operasi Kebakaran Dinas Gulkarmat DKI Jakarta yang membawakan materi mitigasi kebakaran di ruang kerja.
Baca Juga:
- Indonesia Perkuat Komitmen Lindungi Terumbu Karang di Forum PBB
- Dampak Perubahan Iklim, Populasi Kutu Melonjak di Amerika Utara
- Lalamove Luncurkan Mobil Listrik Logistik untuk Tekan Emisi dan Biaya Operasional
Simulasi pemadaman api juga dilakukan dengan bantuan PT Citra Aman Abadi, yang mendemonstrasikan teknik menggunakan karung basah serta pemanfaatan APAR (Alat Pemadam Api Ringan). Peserta turut berlatih langsung memadamkan api menggunakan APAR ukuran 3,5 hingga 6 kg.
Sementara itu, PT Uzin Utz Indonesia memperkenalkan inovasi cat dan pelapis bangunan yang dapat memadamkan api secara otomatis, sebagai bagian dari strategi proteksi pasif terhadap kebakaran.
Di akhir, Nur Khozin menegaskan pentingnya perlindungan terhadap aset budaya yang tersimpan di museum.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami para pekerja kebudayaan, khususnya kami yang bekerja di museum. Sebab nilai yang terkandung dalam setiap koleksi museum, tidak bisa diukur dengan rupiah. Jika kebakaran terjadi, musnah pula segala nilai yang terkandung dalam setiap koleksi museum,” ujarnya.