Indonesia dan Jepang Percepat Kolaborasi Hijau Lewat Forum SIBFI 2025

Jakarta, sustainlifetoday.com — Di tengah tantangan global perubahan iklim dan urgensi transformasi industri, Indonesia dan Jepang kembali menunjukkan komitmen kuat mereka dalam mendorong pembangunan berkelanjutan. Hal ini tergambar jelas dalam perhelatan Sustainability and Innovation Business Forum in Indonesia (SIBFI) 2025 yang digelar di Hotel Bidakara Jakarta, 18 Juni 2025.
Forum yang diinisiasi oleh Forum QHSE BUMN Konstruksi bekerja sama dengan JETRO Jakarta ini mempertemukan lebih dari 150 peserta dari berbagai sektor, mulai dari kementerian, BUMN, korporasi internasional, hingga startup berbasis keberlanjutan. Dengan mengusung tema “Industrial Decarbonization and Integrated Infrastructure”, SIBFI 2025 hadir bukan hanya sebagai forum diskusi, tapi menjadi wadah konkret untuk mempertemukan gagasan dan aksi nyata.
Dalam pidato pembukaannya, Takahashi, Presiden Direktur JETRO Jakarta, menegaskan bahwa Jepang akan terus memperkuat investasinya di Asia Tenggara, tidak hanya dalam bentuk infrastruktur, tetapi juga solusi hijau yang mempercepat transisi menuju keberlanjutan.
Sementara itu, Ir. Kimron Manik, M.Sc., Direktur Konstruksi Berkelanjutan Kementerian PUPR, menyampaikan bahwa sektor infrastruktur Indonesia diperkirakan akan tumbuh hingga Rp11.900 triliun pada 2029. Pertumbuhan ini, menurutnya, harus diarahkan pada pengurangan emisi karbon.
“Sebanyak 39% emisi global berasal dari konstruksi. Maka, inovasi dalam sektor ini akan menjadi penentu arah masa depan iklim,” tegasnya.
Forum ini menjadi ruang berbagi praktik terbaik dan inovasi yang sudah diterapkan. Dari sisi Indonesia, Aditya Aji Prabhawa dari CESGS Universitas Airlangga memaparkan bagaimana penerapan prinsip ESG mampu mendorong daya saing global perusahaan. Dwibudi Sulistyana dari PT Sarana Patra Hulu Cepu membahas bagaimana industri gas mulai bergerak menuju kebijakan hijau, sedangkan Ir. Martinus Pauran dari PT Adhi Persada Beton membagikan efisiensi yang dicapai melalui proses manufaktur berkelanjutan. Tidak kalah menarik, Andit Intasworo dari PT Gorry Bugar Abadi memperkenalkan konsep infrastruktur kebugaran sebagai bagian dari solusi pembangunan kota yang sehat dan berkelanjutan.
Dari pihak Jepang, kehadiran Kazushige Nakajima dari Jakarta Japan Club membawa perspektif tentang roadmap Jepang menuju karbon netral di Asia. Sementara Callista Danella Bachtiar dari Asuene APAC menyoroti pentingnya penggunaan teknologi data untuk manajemen karbon secara akurat dan terukur di sektor industri.
Baca Juga:
- Sertifikat Tanah Elektronik Resmi Berlaku, Ini Bedanya dengan yang Konvensional
- Dampak Perubahan Iklim, Populasi Kutu Melonjak di Amerika Utara
- Lalamove Luncurkan Mobil Listrik Logistik untuk Tekan Emisi dan Biaya Operasional
Yang membedakan SIBFI 2025 dari forum-forum serupa adalah penyelenggaraan sesi Business Matching yang efektif. Di sesi ini, perusahaan dari Indonesia dan Jepang tidak hanya berdiskusi, tetapi juga membangun kemitraan nyata dalam bidang energi bersih, pengelolaan air dan limbah, material bangunan pintar, hingga teknologi digital berbasis ESG.
Sejumlah BUMN konstruksi seperti PT Adhi Karya, PT PP, PT Wijaya Karya, PT Brantas Abipraya, PT Nindya Karya, hingga PT Vale Indonesia dan PT BKI turut berpartisipasi aktif. Dari Jepang, perusahaan inovatif seperti Asuene APAC, Daiki Axis, Mitsubishi Heavy Industries Indonesia, Sumitomo Heavy Industries, dan Kurimoto Ltd. turut menunjukkan kesiapan mereka dalam mendukung transformasi hijau Indonesia.
Melalui forum ini, pesan yang disampaikan sangat jelas, yakni Indonesia siap memimpin agenda transformasi hijau di kawasan Asia Tenggara. Kehadiran regulator, pelaku industri, dan investor lintas negara membuktikan bahwa keberlanjutan bukan lagi sekadar isu tambahan, melainkan menjadi pondasi utama dalam pembangunan dan keunggulan bisnis masa depan.
SIBFI 2025 menjadi momentum penting yang memperlihatkan bahwa transisi menuju masa depan industri yang berkelanjutan tidak akan tercapai begitu saja. Ia harus dibangun lewat kolaborasi lintas bangsa, dan kerja sama strategis antara Indonesia dan Jepang adalah salah satu jembatan terkuat menuju masa depan itu.