Indonesia Masuk 10 Besar Negara Penghasil Emisi Terbesar

Jakarta, sustainlifetoday.com – Ketimpangan dalam krisis iklim semakin nyata. Negara-negara berpenghasilan menengah kini menyumbang porsi emisi karbon terbesar dunia, sementara negara-negara kaya tetap menikmati konsumsi tinggi tanpa menanggung langsung beban ekologisnya.
Mengutip laporan Voronoi pada Jumat (30/5), pertumbuhan emisi di negara berkembang seperti Indonesia, India, dan Brasil tidak terjadi tanpa pola. Mereka memprioritaskan pertumbuhan ekonomi dan memiliki populasi besar, yang secara otomatis meningkatkan permintaan energi dan produksi.
Lebih jauh, banyak industri beremisi tinggi telah pindah dari negara maju ke negara berkembang. Akibatnya, meskipun konsumsi barang dan jasa tinggi masih didominasi negara-negara seperti Amerika Serikat dan Eropa Barat, emisi produksi justru dicatat di negara lain.
“Ini adalah outsourcing karbon: negara maju mengimpor barang, tetapi mengekspor emisi produksinya,” tulis Voronoi dalam laporannya.
Data terbaru tahun 2022 menunjukkan Tiongkok menjadi penghasil emisi terbesar, menyumbang 26,16% dari emisi global atau sekitar 12,7 miliar ton CO₂e. Disusul oleh Amerika Serikat dengan 11,5% atau 5,6 miliar ton CO₂e, dan India di posisi ketiga dengan 7,69%. Sementara Indonesia berada di peringkat 6 dengan 3,15 persen.
Baca Juga:
- Re-Spark SRE ITS Hadirkan PLTS dan Edukasi Energi Terbarukan ke Sekolah Sidoarjo
- Kopi Nako Hadirkan Pengalaman Kopi Modern Bernuansa Tradisi dan Alam
- Indonesia-Prancis Perkuat Ekosistem EV lewat Investasi di Sektor Nikel
Menariknya, sebagian besar dari 10 besar negara penghasil emisi juga merupakan negara dengan populasi besar. Namun, ada pengecualian: Iran, Arab Saudi, dan Kanada yang meski penduduknya relatif lebih sedikit, tetap masuk dalam daftar karena ketergantungan tinggi pada energi fosil.
20 Negara Penghasil Emisi Terbesar (2022):
- Tiongkok 26,16 persen
- Amerika Serikat 11,53 persen
- India 7,69 persen
- Russia 3,75 persen
- Brasil 3,16 persen
- Indonesia 3,15 persen
- Jepang 2,15 persen
- Iran 2,06 persen
- Arab Saudi 1,60 persen
- Kanada 1,54 persen
- Republik Demokratik Kongo 1,44 persen
- Jerman 1,43 persen
- Meksiko 1,31 persen
- Korea Selatan 1,29 persen
- Australia 1,18 persen
- Afrika Selatan, 1,09 persen
- Pakistan, 1,04 persen
- Turki 1,02 persen
- Thailand 0,96 persen
- Vietnam 0,93 persen