4 Produsen Kendaraan Listrik Asal China Sepakati RI Jadi Hub Produksi Ramah Lingkungan

JAKARTA, sustainlifetoday.com – Indonesia dijadikan sebagai hub produksi kendaraan ramah lingkungan untuk proyeksi ekspor. Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, bekerja sama dengan empat perusahaan kendaraan listrik asal Tiongkok yaitu, Neta, Wuling, Chery, dan Sokon.
Kesepakatan ini disampaikan oleh para pengusaha kendaraan listrik (EV) saat kunjungan kerja Menperin, Agus ke Beijing, Cina, pada 12-13 Juni lalu.
“Perusahaan sepakat untuk menjadikan Indonesia sebagai hub basis produksi kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) stir kanan, untuk diekspor ke 54 negara pengguna mobil stir kanan,” ujar Menperin di Jakarta, pada Jumat (14/6).
Agus mengatakan, pemerintah Indonesia menargetkan produksi 600.000 kendaraan listrik pada tahun 2030. Produsen kendaraan listrik Neta berencana meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) hingga 60% pada tahun 2025 melalui PT Neta Auto Manufacturing Indonesia. Target penjualan tersebut sebesar 10 ribu unit per tahun.
Sementara itu, SAIC GM Wuling Automobile Company diharapkan dapat meningkatkan jumlah ekspor mobil listrik yang diproduksi di Indonesia. Dengan cara ini, industri kendaraan listrik di Tanah Air bisa menjadi basis produksi di ASEAN dan dunia.
“Pemerintah Indonesia mengharapkan agar Wuling dapat menjajaki peningkatan pasar ekspor terutama untuk produk EV agar semakin menegaskan target Indonesia sebagai basis produk EV di ASEAN dan dunia,” lanjut Agus.
Dalam pertemuan dengan Chery Automobile, perusahaan tersebut merencanakan untuk melakukan penelitian produksi mobil plug-in hybrid electric vehicle (PHEV) di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh popularitas penjualan mobil PHEV yang lebih tinggi di Cina.
Konsumsi bahan bakar pada mobil PHEV jauh lebih efisien dibandingkan dengan hybrid electric vehicle (HEV). Selain itu, perusahaan tersebut juga menyatakan komitmennya untuk memproduksi 100 ribu unit kendaraan listrik (EV) pada tahun 2030.
Sementara itu, Menteri Perindustrian berharap bahwa perusahaan Sokon melalui SOKONINDO dapat mengembangkan kendaraan listrik dan mendukung ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dengan menghadirkan berbagai model kendaraan listrik baru. Mengingat kapasitas produksi manufaktur asal China ini mencapai 50 ribu unit
Agus menambahkan, empat perusahaan manufaktur asal Cina tersebut dapat memanfaatkan insentif yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia untuk berinvestasi.