Perayaan Idul Adha Sumbang Lonjakan Sampah Plastik?

JAKARTA, sustainlifetoday.com – Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menunjukkan peningkatan timbulan sampah plastik di Indonesia hampir satu dekade terakhir.
Pada 2017, sampah plastik nasional diproyeksikan mencapai 9,2 juta ton atau 13,98% dari total sampah, dan diperkirakan akan terus meningkat hingga mencapai 9,9 juta ton atau 13,98% pada tahun 2025.
Menurut data Making Oceans Plastic Free (2017) dikatakan bahwa sampah kantong plastik menyumbang setidaknya 40 persen dari keseluruhan limbah plastik di Indonesia.
KLHK memperkirakan bahwa timbulan sampah kantong plastik sekali pakai mencapai 608 ton yang terjadi sebagai bagian perayaan Idul Adha, dengan sebagian besar sampah berasal dari kegiatan pembagian daging kurban.
Direktur Pengurangan Sampah KLHK, Vinda Damayanti Ansjar mengatakan, mayoritas sampah plastik tersebut terdiri dari kantong plastik atau kresek sekali pakai yang digunakan dalam pembagian daging kurban.
“Sekitar 121,5 juta lembar kresek ukuran sedang atau 15 x 24 cm dengan berat 5 gram atau setara 608 ton sampah plastik kresek yang berasal dari kebutuhan hewan kurban nasional sebesar 1,97 juta ekor,” kata Vinda, pada Sabtu (15/6).
Merespons potensi timbulan sampah, KLHK mengeluarkan Surat Edaran Menteri LHK Nomor SE.6/MENLHK/PSLB3/PLB.0/6/2014 pada 13 Juni 2024, yang mengimbau masyarakat untuk tidak menggunakan kantong plastik dalam membagikan daging kurban dan menggantinya dengan wadah yang dapat digunakan kembali.
Vinda mengatakan, solusi lain berupa penggunaan wadah alami seperti daun pisang dan daun jati, atau menggunakan besek dan bongsang yang terbuat dari bambu. Dengan langkah ini, diharapkan dapat mencegah atau mengurangi timbulan sampah plastik.
Lewat edaran ini, KLHK juga mendorong pemda melakukan pengangkutan sampah tidak hanya di lokasi penyembelihan dan pembagian daging kurban, tapi di berbagai titik Shalat Idul Adha. Selain itu, masyarakat diimbau untuk menyediakan sarana dan prasarana guna mendukung upaya pengurangan timbulan sampah plastik.