Swasembada Energi Jadi Prioritas, Prabowo Titah Bahlil Tingkatkan Lifting Minyak hingga 1 Juta Barel

–
JAKARTA, sustainlifetoday.com – Presiden Prabowo Subianto memberikan target ambisius kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, yaitu mencapai lifting minyak 1 juta barel per hari pada tahun 2028-2029. Hal ini disampaikan Bahlil dalam sambutannya pada acara HUT ke-65 MKGR di Hotel Shangri-La, Jakarta, pada Sabtu, (18/01/25).
Produksi minyak yang tinggi di dalam negeri, menurut Bahlil, dapat mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor minyak yang selama ini membebani anggaran negara. Bahlil menegaskan bahwa Prabowo tidak ingin lagi Indonesia mengimpor minyak pada tahun 2029, sehingga target lifting minyak harus digenjot mencapai 1 juta barel per hari. Ini juga sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto melalui Asta Cita untuk mencapai swasembada energi.
“Kami targetkan, tadi arahan bapak Presiden, di 2028-2029 lifting kita harus mencapai 1 juta barrel per day agar kita mampu untuk tidak melakukan impor minyak lagi pada tahun 2029,” tutur Bahlil dikutp, Minggu (19/1/2025).
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar itu menjelaskan, saat ini lifting minyak di Indonesia telah anjlok ke level yang sangat rendah, hanya berkisar antara 590 hingga 600 ribu barel per hari. Padahal, konsumsi minyak nasional saat ini rata-rata mencapai 1,6 juta barel per hari. Akibatnya, Indonesia terpaksa mengimpor sekitar 1 juta barel per hari untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Hal ini tentu menunjukan bahwa ketergantungan Indonesia pada impor energi menjadi ironi besar di tengah melimpahnya sumber daya alam yang dimiliki.
“Nah, ini memang lifting kita sekarang itu menurun. Dua bulan terakhir kita 600 ribu sekarang turun lagi ke 590 ribu barrel per day,” terang Bahlil.
Pada tahun ini, dalam asumsi makro APBN ditetapkan lifting minyak bumi ditargetkan sebesar 605 ribu barel per hari sementara itu untuk lifting gas bumi ditargetkan sebesar 1.005 ribu barel setara minyak per hari.
Sebelumnya, Bahlil sendiri sempat mengungkapkan kepercayaan dirinya target tersebut bisa dicapai. Sebab, ada sekitar 301 lapangan migas yang telah rampung dieksplorasi. Dari jumlah tersebut, dia bilang pihaknya telah mendorong 50-60 lapangan minyak yang telah mendapatkan persetujuan Plan of Development Pertama (POD-1).
“Saya lagi hitung ya, tapi target saya tahun 2025, kan APBN 2025 itu kan target lifting kita itu 605 ribu barrel per day. Pasti akan lebih dari target 2025,” kata Bahlil beberapa waktu lalu.